Anak Ridwan Kamil Hilang
Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan, Keluarga Kang Emil Sudah Ikhlas Apapun Hasilnya
Emmeril Kahn Mumtadz anak Ridwan Kamil masih belum ditemukan usai hilang di Sungai Aare Swiss.
TRIBUNMATARAMAN.com - Emmeril Kahn Mumtadz anak Ridwan Kamil masih belum ditemukan usai hilang di Sungai Aare Swiss.
Segala upaya dilakukan agar anak Ridwan Kamil bisa kembali ditemukan.
Meskipun sudah memasuki 4 hari sejak hilang, pihak keluarga dan warga Indonesia masih berharap agar Emmeril Kahn bisa segera ditemukan.
Termasuk yang disampaikan oleh Adik Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman, dimana pihak keluarga akan menerima apapun hasil pencarian tersebut.
Meski demikian, keluarga berharap Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Sekarang memasuki hari keempat, pencarian mulai diintesifkan di bawah permukaan air, sebelumnya di permukaan air menggunakan drone."
“Kini menggunakan drone yang jarak terbangnya relatif rendah dan berbagai macam perahu yang bisa mendeteksi benda kurang lebih 3 meter di bawah permukaan air, sehingga relatif bisa ditemukan,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (29/5/2022).
Elpi mengatakan, pihak keluarga masih belum mengetahui keberadaan putra sulung Ridwan Kamil.
“Sejauh ini, sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan, tetapi InsyaAllah apapun itu kita terima dengan ikhlas,” ungkap Elpi.
Lebih lanjut, Elpi menyampaikan beberapa kendala yang mengganggu pencarian pihak kepolisian dan tim SAR setempat di Sungai Aare.
“Ada kendala alam, ada hal-hal yang tidak bisa diukur oleh kemampuan manusia secara matematis.”
“Sumber airnya dari lelehan gunung es, salju, sehingga ada serpihan-serpihan yang memberikan tingkat kekeruhan,” jelasnya.
Media Lokal Swiss Kritisi Ulah Netizen Indonesia Beri Rating Buruk Sungai Aare Swiss
Kelakukan netizen Indonesia beri ulasan negatif soal sungai Aare di Swiss pasca hilangnya anak Ridwan Kamil.
Diketahui saat ini Sungai Aare tengah jadi sorotan, pasca anak Ridwan Kamil tenggelam dan hilang.
Namun selain jadi sorotan, ternyata juga berimplikasi dari kelakuan netizen Indonesia yang beri rating buruk tentang Sungai Aare.
Bahkan hal ini juga disorot oleh media lokal di Swiss.
Salah satu media lokal yang memberitakan kabar hilangnya Eril adalah media '20 minuten'.
Dalam pemberitaan tersebut, 20 minuten menyoroti aksi netizen Indonesia yang langsung memberikan ulasan negatif tentang sungai Aare.
20 minuten pun memberikan judul "Putra Gubernur Hilang - Aare Dibanjiri Peringkat Bintang Satu".
"Karena menghilang saat berenang di Aare, sungai tersebut kini mendapatkan ratusan review negatif di Google," tulis 20 minuten dalam pemberitaanya pada Sabtu (28/5/2022) waktu setempat.
Media lokal Swiss soroti aksi netizen Indonesia yang membanjiri ulasan negatif dari Sungai Aare di Google Maps.
Menurut 20 minuten, Google Maps Sungai Aare dipenuhi oleh keprihatinan warga Indonesia terhadap kabar hilangnya Eril.
Mereka menyebut banyak ulasan yang memberikan bintang satu di sungai tersebut yang berasal dari akun dengan nama Indonesia.
Beberapa dari netizen menyebut sungai itu berbahaya dan yang lainnya meminta agar sungai tersebut ditutup saja karena membahayakan Eril.
Namun, 20 minuten juga menyebut ada netizen yang meminta warga Indonesia tidak perlu menghakimi kondisi sungai yang belum pernah mereka kunjungi.
Netizen yang memberikan bintang lima itu mengaku malu karena banyaknya warga Indonesia yang memberikan bintang satu dan mengulas negatif soal Sungai Aare.
Adapun, 20 minuten juga memberitakan secara rinci mengenai kabar hilangnya Eril.
Sungai Aare Swiss
Dengan panjang hampir 300 km atau tepatnya 288 kilometer, Aare adalah sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di Swiss.
Sungai ini melintasi desa hingga perkotaan di sepanjang rutenya yang berkelok-kelok.
Sungai Aare merupakan sungai terpanjang di Swiss yang juga menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sungai Aare bermuara di gletser Aar Bawah dan Atas di Bernese Oberland, kemudian melintasi tiga kanton Bern, Solothurn dan Aargau serta empat danau (Danau Brienz, Thun, Wohlen dan Biel).
Rutenya ke utara berakhir di Koblenz, memasuki Rhine.
Berikut ini rangkuman fakta sungai Aare di Bern Swiss
1. Ada 17 Jembatan
Ada 17 jembatan yang membentang di sepanjang Sungai Aare.
Jembatan tertua di Aare, juga salah satu yang tertua di Swiss, menghubungkan distrik Matte dengan Altenberg dan selesai dibangun pada 1487.
2. Kereta Gantung
Sungai Aare menjadi sumber listrik bagi kereta api kabel umum terpendek di Swiss dengan panjang 105 meter, Marzilibhan.
Kereta tersebut menghubungkan distrik Marzili di sebelah Sungai Aare dengan Gedung Parlemen dan pusat kota Bern.
Namun, sumber listrik itu digunakan hingga tahun 1973.
3. Kualitas Air Baik
Sungai Aare dikenal memiliki kualitas air yang baik.
Uni Eropa (UE) pada 2016 menyatakan sampel air dari Sungai Aare masuk dalam kategori "kualitas sangat baik".
Bahkan air di sungai ini disebut aman jika diminum secara langsung.
4. Warisan UNESCO
Berenang di Sungai Aare masuk dalam daftar tradisi hidup UNESCO sejak 2017, sekaligus menjadi warisan budaya tak benda di Swiss.
Ini karena tradisi tersebut mencerminkan keragaman budaya Swiss dan telah secara aktif dipertahankan dan diperluas sejak 2012.
Menurut media lokal swissinfo.ch, berenang di sungai dan danau adalah hiburan musim panas yang populer di Swiss.
Ribuan pekerja kantoran di Jenewa, Basel, Bern, Zurich dan di tempat lain menghabiskan istirahat makan siang mereka di pemandian sungai atau danau dan kembali untuk berenang dingin setelah bekerja.
Kendati demikian, wisatawan atau warga lokal yang ingin berenang di sana disarankan memiliki keahlian.
Sebab Aare memiliki arus yang deras dan airnya yang dingin dapat menyebabkan kram.
Perenang yang kurang berpengalaman, diimbau memperhatikan hal-hal tersebut jika ingin menikmati Sungai Aare.
Biasanya, warga lokal dan wisatawan yang akan berenang akan lebih dulu menyusuri tepi sungai untuk menentukan lokasi yang cocok untuk turun ke air atau naik ke jembatan.
Dengan arusnya yang deras, para pengunjung bisa langsung melompat atau masuk ke dalam arus dengan hati-hati.
Kemudian membiarkan tubuhnya terbawa arus air yang segar dan bersih.
Tenggelam adalah penyebab kematian yang relatif jarang jika dilihat dari jumlah penduduk Swiss.
Statistik terbaru dari Swiss Life Saving Association menyatakan bahwa 46 orang tenggelam di danau dan sungai pada tahun 2020, jauh turun dari 89 kematian tenggelam yang tercatat pada tahun gelombang panas tahun 2003.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Sungai-Aare-di-Swiss-lokasi-hilangnya-anak-Ridwan-Kamil.jpg)