Kecelakaan Maut Tol Mojokerto
Usai Tewaskan 16 Orang, Sopir PO Ardiansyah Ternyata Mabuk Miras Saat Kemudikan Bus
Sosok sopir kecelakaan bus maut PO Ardiansyah ternyata konsumsi minuman keras dan sabu sebelum kejadian
TRIBUNMATARAMAN.com - Sosok sopir kecelakaan bus maut PO Ardiansyah ternyata konsumsi minuman keras dan sabu sebelum kejadian.
Pengakuan Tersangka Ade Firmansyah (29) sopir bus PO Ardiansyah ini disampaikan dalam proses penyelidikan.
Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjoto Budi Santoso menjelaskan fakta baru dari pengakuan tersangka di beberapa rest area yang disingahi termasuk di Malioboro yang bersangkutan membeli dua botol bir.
"Tersangka mengaku membeli dua botol bir di rest area yang disinggahi dan Malioboro, meskipun itu tidak seberapa namun berpengaruh terhadap kondisi fisiknya," jelasnya di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (20/5/2022).
Heru mengatakan tersangka meminum bir saat sedang menunggu bus di area wilayah Malioboro, Yogyakarta sebelum pulang ke Surabaya.
"Alasan dia membeli bir itu ya karena ingin dan dikonsumsi saat itu juga di Malioboro, tersangka paling banyak meminum bir," ungkapnya.
Sebelumnya, tersangka Ade Firmansyah menjalani pemeriksaan lanjutan penyidikan di Kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota, Jumat (20/5).
Hasilnya, tersangka asal Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya pernah mengkonsumsi sabu-sabu sebanyak empat kali.
Ini diperkuat dengan hasil sampel darah oleh petugas laboratorium Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim yang menemukan adanya zat Methamphetamin yang terkandung dalam sabu-sabu.
Dari pengakuan tersangka terakhir menggunakan sabu-sabu, pada Selasa (9/5) sebelum berangkat mengantarkan rombongan warga Benowo Surabaya berwisata ke Dieng, Jawa Tengah.
Tersangka Ade Firmansyah merupakan kernet yang mengambil alih kemudi tanpa seizin sopir utama, Ahmad Ari Ardiyanto (31) asal Gadeng Watu, Menganti, Gresik yang saat itu istirahat hingga tertidur di kursi belakang.
Bus pariwisata berpenumpang 32 orang dan satu sopir termasuk kernet Ade Firmansyah mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten, pada Senin (16/5/2022).
Saat itu, Ade Firmansyah yang mengemudikan bus hingga terjadi kecelakaan. Sedangkan, sopir utama istirahat di bangku paling belakang.
Kecelakaan maut mengakibatkan 16 korban meninggal dan 19 orang luka-luka.
Korban Kecelakaan Bertambah Jadi 16 Orang
Sementara itu warga Benowo Surabaya kembali berduka usai korban kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah di jalan tol Surabaya-Mojokerto bertambah kini menjadi 16 orang.
Satu korban yang meninggal dunia adalah Nura'i (59) laki-laki warga Benowo Gang 3, RT2/RW2, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Kota Surabaya.
Sebelumnya, korban dirawat di Rumah Sakit Emma kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, pada Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Korban Nura'i menghembuskan napas terakhir dalam perawatan intensif selama dua hari di ruangan ICU (Intensive Care Unit) RSUD Wahidin Sudiro Husodo, pada Jumat (20/5/2022).
"Pasien meninggal dunia sekitar pukul 19.30 WIB malam ini," ucap Kabid Yanmed RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dr.Achmad Rheza saat dikonfirmasi Surya.co.id. melalui sambungan seluler, Jumat (20/5).
Rheza mengatakan korban kecelakaan bus rujukan dari RS Emma dalam kondisi tidak sadar lantaran mengalami luka cedera otak berat, luka di bagian wajah dan tubuh dan luka pada tulang leher.
Saat itu, kondisi korban sempat membaik namun kesadaran naik turun yang diduga akibat luka di tulang leher.
"Tindakan operasi besar belum dilakukan lantaran kondisi korban tidak memungkinkan yang kesadaran naik turun," terangnya.
Tim medis sempat melakukan penanganan luka terhadap korban yakni dilakukan CT Scan di bagian kepala dan perawatan luka-luka pada wajah dan tubuh.
Rencananya korban akan dirujuk ke rumah sakit di Surabaya namun batal lantaran kondisi pasien yang tidak stabil.
"Luka cedera otak berat setelah dilakukan CT Scan ternyata tidak ada masalah namun kita temukan luka di bagian tulang leher," ucap Rheza.
Setelah dilakukan pemulasaran jenazah di kamar mayat RSUD Dr.Wahidin Sudiro Husodo, jasad korban dievakuasi menggunakan mobil ambulans Dinas Sosial Kota Surabaya menuju rumah duka di Benowo, Surabaya, sekitar pukul 21.32 WIB.
