Kecelakaan Maut Mojokerto
Siswi SMP Ini Meninggal Dunia Susul Ibu, Paman Sebut Sempat Drop, Sopir Tidur Saat Kecelakaan Maut
Kepergian Nazwa Dwi Yuniarti korban kecelakaan maut bus di Mojokerto (13) menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga,
Sebelumnya, pasien Nazwa mendapat penanganan medis lantaran mengalami luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki. Siswi SMP kelas VII tersebut dirujuk dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke Rumah Sakit Gatoel.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RS Gatoel, Dr. Anggraina Puspitasari yang sebelumnya dikonfirmasi mengatakan kondisi korban saat itu sempat berangsur membaik dan mulai sadar merespons dengan menggerakkan tangan.
"Luka cedera kepala berat hingga tidak sadar waktu kejadian dan patah tulang paha dan kaki bawah,"pungkasnya.
Sopir Bus Tertidur Pulas Saat Kecelakaan
Sementara itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga, sopir bus yang kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin (16/5/2022) pagi, tertidur pulas saat mengemudi.
Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, sopir bus lelah setelah perjalanan, di mana rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Setibanya dari Malioboro Yogyakarta, pulang pada Senin pagi.
KNKT juga mengkonfrontir sopir bus di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian, di mana tidak ada bekas pengereman.
"Kami merangkai sebuah hipotesis. Hasilnya, pengemudi bus capek sehingga performa menurun. Dan melihat jejak di lokasi kejadian, memang tidak ditemukan bekas pengereman.
Artinya, ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (manusia)," jelas Wildan, saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).
"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep. Dia (sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah. Dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," ungkap Wildan.
Kenapa dikatakan deep sleep? Wildan menjelaskan, karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek.
Namun, saat itu sopir tidak sadar.
"Tidur dalam per sekian detik itu micro sleep dan terbangun, tapi ini deep sleep, kenapa? Karena hampir dua menit. Artinya, guardrail sudah bekerja, tapi orangnya (sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan. Itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," beber Wildan.
Ade Firmansyah yang mengemudikan bus saat kecelakaan, diketahui bukan pengemudi asli.
Dia merupakan kernet dari 2018 yang bisa mengemudikan bus, tapi belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).
Wildan menambahkan, kecepatan bus saat melaju normal.
Data ini diperoleh dari pantauan kamera CCTV jalan tol perjalanan dari Saradan, Jombang, Mojokerto.
"Kecepatan kendaraan normal, tidak ada pelanggaran. Masih di bawah 100 kilometer per jam," ucap Wildan.