Kecelakaan Maut Mojokerto
Nazwa Gadis Benowo Meregang Nyawa Susul Ibunya, sang Sopir Bus Positif Sabu Saat Terjadi Kecelakaan
Nyawa Nazwa Dwi Yuniarti akhirnya tak terselamatkan usai berjuang dalam masa kritis pasca kecelakaan maut di Mojokerto.
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Nyawa Nazwa Dwi Yuniarti akhirnya tak terselamatkan usai berjuang dalam masa kritis pasca kecelakaan maut di Mojokerto.
Nazwa benar masuk dalam rombongan bus yang alami kecelakaan dan akibatkan 15 orang tewas.
Pada pagi iniKamis (19/5/2022) pagi, satu kornan bernama Nazwa (13) warga Benowo Krajan menghembuskan nafas terkahir di RS Gatoel, Mojokerto.
Gadis kelas 8 SMP itu menyusul ibunya Maftukah (51) yang meninggal dunia pada Senin (16/5/2022).
Nazwa sempat mendapat perawatan selama empat hari di rumah sakit, setelah alami luka parah di kepala.
Nur Laili (24) saudara korban menjelaskan, Najwa mengalami luka pada bagian dalam kepalanya higga kritis.
Korban meninggal pukul 05.00 WIB dan dimakamkan pukul 10.00 WIB di samping liang ibunya.
"Meninggal dunia tadi pagi subuh, jam 05.00 WIB. Dimakamkan tadi sekitar jam 10.00 WIB," katanya di lokasi.
Laili menambahkan, sebelum meninggal, Najwa sempat mengeluarkan air mata walaupun dalam kondisi yang tak sadarkan diri.
"Diajak ngomong itu ngeluarin air mata, tapi matanya gak melek, ya kayak koma gitu," imbuhnya.
Dari keterangan Laili, Najwa mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan kedua tangannya.
Hingga kini, total keseluruhan ada 15 orang yang telah dimakamkan di Makam Islam Benowo Krajan.
Saat ini, setidaknya sepuluh orang yang masih dirawat di rumah sakit yang ada di Surabaya.
Sopir Cadangan Tak Punya SIM dan Gunakan Sabu
Sementara itu diketahui ada fakta baru kasus kecelakaan maut Mojokerto dimana sang sopir cadangan tidak memiliki SIM.