Waspadai Wabah PMK
20 Sapi dari Pasuruan Lolos Pengawasan Karantina Akses Suramadu, Disnak Bangkalan Panik
Sebanyak 20 ekor sapi masuk ke Bangkalan tanpa melalui pos pengawasan di jembatan Suramadu. Dinas Peternakan Bangkalan panik.
Keunggulan lainnya, karkas (berat daging sapi tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit) sapi Madura mencapai 48 persen dari berat tubuhnya. Karkas sapi Bali mencapai 51 persen dari berat tubuhnya. Sementara sapi dari daerah lain di Pulau Jawa, berat karkasnya hanya 45 persen. Produksi daging sapi Bangkalan di tahun 2019 mencapai 15.809 ton.
Hafid menambahkan, Bangkalan menjadi kabupaten keempat terbanyak populasi sapi di Jawa Timur. Dengan status positif terkonfirmasi PMK pada sapi-sapi dari luar, artinya kabupaten lain di Madura juga akan terpengaruh.
“Kalau Bangkalan telah dinyatakan positif akan berpengaruh ke kabupaten lain di Madura. Kami berharap sapi-sapi positif PMK di kandang Balai Karantina dipisah, dijauhkan agar tidak tertular karena percepatan penularan sangat tinggi,” pungkas Hafid.
Pernyataan kritis disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, drh Ali Makki. Menurutnya, sebesar apapun langkah melalui pengobatan yang dilakukan Pemkab Bangkalan akan percuma.
“Sama juga bohong jika pintu masuk (Pos Karantina di akses Suramadu) terbuka lebar. Jika tetap lolos terus, kita menjadi babak belur,” tegasnya.
Meski kini Bangkalan berstatus positif PKM, lanjutnya, namun beruntung kelima sapi terisolir di kandang UPT Balai Karantina. Sedangkan sapi-sapi Bangkalan yang berada di luar karantina hingga saat ini masih aman dari paparan virus PMK.
“Sebelum hasil laborat diketahui, kami telah melakukan protap pengawasan dan pengobatan seolah-seolah sudah positif. Alhamdulillah sapi positif dan beberapa lainnya yang terindikasi suspect sudah tertangani dan berangsur membaik. Masyarakat tidak perlu panik,” pungkasnya.
Sementara Kepala UPT Balai Karantina Bangkalan, Agus Mugiyanto mengakui bahwa ada keterbatasan sumber daya manusia atau personel yang harus menjangkau tujuh wilayah kerja di empat kabupaten di Pulau Madura bahkan hingga ke Pulau Sapudi.
“Jadi mohon maaf kepada para pedagang tentujya, mungkin kita tidak mengharapkan seperti ini. Kami sendiri sudah capek, tersita dan fokus kegiatan menjaga PMK tapi di sisi lain kami juga harus keliling di empat kabupaten,” tuturnya.
Ia menambahkan, sudah menjadi kewajiban pihaknya bersama instansi terkait untuk bagaimana caranya agar wabah penyakit PMK terhadap hewan berkuku belah tidak menyebar hingga lebih meluas di pulau Madura.
Sebelumnya, tim gabungan petugas karantina dan TNI/Polri berhasil mengembalikan pengiriman 20 ekor kambing asal Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan 4 ekor sapi dari Surabaya pada Kamis (12/5/2022).
Pikap dan truk pengakut hewan berkuku belah itu menggunakan ‘jalur tikur’ akses Suramadu sisi Bangkalan untuk mengelabui petugas sekitar pukul 20.00 WIB. Malam sebelumnya, tindakan serupa dilakukan terhadap dua truk pengangkut belasan ekor sapi. (edo/ahmad faisol)