Kecelakaan Maut Mojokerto
Sopir Cadangan Bus Diduga Konsumsi Sabu Sebelum Terjadi Kecelakaan Maut Mojokerto
Sosok sopir bus kecelakaan maut Mojokerto yang tewaskan 14 orang diduga konsumsi sabu sebelum melakukan perjalanan pulang
Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Luhur Pambudi
TRIBUNMTARAMAN.com | SURABAYA - Sosok sopir bus kecelakaan maut Mojokerto yang tewaskan 14 orang diduga konsumsi sabu.
Diketahui Ade Firmansyah (28) sopir cadangan bus pariwisata yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang,.
Ade Didudga konsumsi narkoba saat mengendarai bus.
Informasi ini disampaikan oleh Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, saat ditemui awak media di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim.
Baca juga: Sosok Sopir Cadangan Kecelakaan Maut Tol Mojokerto Alami Cedera Ringan Bagian Otak
Temuan tersebut, diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.
Guna memastikannya, Selasa (17/5/2022), penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).
"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif.
Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu.
Baca juga: Sopir Bus Belum Melakukan Pengereman Saat Terjadi Kecelakaan Maut? Ini Temuan Korlantas Polri
Mulai dari, sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut. Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.
Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut. Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengudap sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.
Pasalnya, terdapat temuan kronologi, bahwa selama perjalanan menuju Wonosobo; Dieng, sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Jenguk Korban Kecelakaan Maut Mojokerto, Perintahkan Dinkes Bawa Dokter Spesialis
"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Jogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan. Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," pungkasnya.
Baca juga: Kapolda Berbela Sungkawa Tewasnya Korban Kecelakaan Maut Mojokerto, Sebut Sopir Bisa Jadi Tersangka?
Sekadar diketahui, dari kategori usia para korban tewas dalam, insiden tersebut.
Diketahui korban laki-laki berjumlah 6 orang. Diantaranya 2 anak-anak, dan 4 orang dewasa. Korban berjenis kelamin perempuan, berjumlah 8 orang berusia dewasa.
Mereka sempat dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.
Sopir Bus Kecelakaan Maut Tol Mojokerto Berpotensi Jadi Tersangka
Sementara itu Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta sebut sopir bus yang mengendarai bus bisa jadi tersangka.
"Kami menyayangkan hal ini, kemudian kami akan meminta keluarga korban untuk datang, untuk mempercepat prosesnya. Untuk yang sedang dirawat kami akan pastikan mereka akan dirawat dengan baik dari RS," ujarnya di Mapolda Jatim, Senin (16/5/2022).
Irjen Pol Nico juga tak menampik, sopir bus pariwisata bernopol S-7322-UW yang terlibat kecelakaan tunggal di titik ruas tol tersebut, berpotensi menjadi tersangka.
Status hukum terhadap sopir bus tersebut, didasarkan pada informasi awal keterangan dari si sopir yang telah dilakukan proses pemeriksaan awal.
Kemudian, data tersebut dikomparasikan dengan fakta dan data temuan yang diperoleh penyidik di TKP.
"Betul, sopir berpotensi jadi tersangka karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," jelasnya.
Apalagi, lanjut Irjen Pol Nico, sopir bus tersebut, sempat mengakui jikalau dirinya dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan bus melintas di KM tersebut.
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," katanya.
Mengantisipasi agar insiden serupa tidak terulang kembali. Irjen Nico menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap seluruh pengemudi.
Selain itu, ia juga tak henti-hentinya mengimbau agar para pengendara mematuhi aturan dan rambu lalu lintas di sepanjang jalan yang sedang di lintasinya.
"Dan apabila sopir capek atau lelah, untuk berkomunikasi dengan manajernya, supaya sopir atau driver yang tidak siap, jangan membawa bus, untuk disiapkan driver lainnya," pungkasnya.