Berita Blitar

Pedagang Sapi di Pasar Hewan Dimoro Menjerit, Harganya Merosot Tajam Rp 2,5 Juta - Rp 3 Juta

Penjualan sepi, biasanya hari pasaran Legi bawa satu pikap isi tiga sampai lima ekor sapi biasanya habis atau paling tidak pulang satu ekor.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Anas Miftakhudin
TribunMataraman.com/Samsul Hadi
Sejumlah sapi yang baru datang di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Selasa (17/5/2022).  

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Pedagang sapi di Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar mengeluhkan penjualan karena harganya merosot tajam sejak muncul isu wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. 

Seperti yang diungkapkan Suryat, pedagang sapi dari Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (17/5/2022). 

"Penjualan menurun, harga jual sapi juga ikut turun, rata-rata turun Rp 2,5 juta per ekor," kata Suryat. 

Suryat mengatakan penjualan dan harga sapi turun sejak ada isu wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. 

"Penjualan sepi, biasanya hari pasaran Legi bawa satu pikap isi tiga sampai lima ekor sapi biasanya habis atau paling tidak pulang satu ekor, sekarang rata-rata masih utuh," ujarnya.

Menurutnya, saat ini, masyarakat masih ragu membeli sapi karena ada wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan. 

"Pedagang juga tidak mau rugi, kalau harga turun mendingan sapi ditahan di rumah dulu," katanya. 

Pedagang lain, Hermanto mengatakan harga sapi turun sejak ada isu wabah penyakit mulut dan kuku.

Dikatakannya, harga sapi yang biasanya Rp 20 juta sekarang hanya dibeli dengan harga Rp 17 juta. 

"Harga sapi ikut anjlok. Sapi yang biasanya harga Rp 20 juta cuma dihargai Rp 17 juta, turun 3 juta. Penjualan juga turun," katanya.

Sebelumnya pejabat Forpimda Kota Blitar memantau aktivitas perdagangan sapi di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Selasa (17/5/2022). 

Pejabat Forpimda Kota Blitar ingin memastikan sapi yang dijual di Pasar Hewan Dimoro dalam kondisi sehat untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Pejabat Forpimda yang ikut memantau aktivitas di Pasar Hewan Dimoro, yaitu, Wali Kota Blitar Santoso, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, Kejaksaan, dan sejumlah OPD di lingkungan Pemkot Blitar. 

Wali Kota dan Kapolres melihat proses pemeriksaan sapi yang baru datang di Pasar Hewan Dimoro oleh oleh petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar. 

Sejumlah sapi yang baru datang dilakukan pemeriksaan mulut, kaki, dan pengecekan suhu tubuh. 

Petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan pengangkut sapi yang masuk ke Pasar Hewan Dimoro. 

Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono mengatakan Polres sudah membentuk Satgas PMK, gabungan dari Polri, TNI, dan Pemkot Blitar. 

Satgas PMK bertugas memastikan SOP aktivitas perdagangan sapi di Pasar Hewan Dimoro di tengah-tengah merebaknya kasus PMK.

"Mulai kendaran pengangkut hewan datang dicek dokumen dan dilakukan pembersihan. Kalau dokumen meragukan, ada dokter hewan yang mengecek dan memastikan sapi sehat," kata Argowiyono. 

Dikatakannya, Polres juga melakukan kegiatan imbangan berupa razia di pintu masuk Kota Blitar. 

"PMK ini menular di hewan ternak, tidak menular ke manusia. Kami melakukan pencegahan dengan mengawasi rantai pendistribusian sehingga jelang Hari Raya Idul Adha tidak terjadi masalah dengan daging sapi dan sebagainya," ujarnya. 

Wali Kota Blitar, Santoso mengatakan ada sekitar 400 ekor sapi yang masuk di Pasar Hewan Dimoro pada hari pasaran Jawa, Legi ini. 

Setelah dilakukan pemantauan, semua sapi yang masuk di Pasar Hewan Dimoro dalam kondisi sehat. 

"Setelah dipantau, semua sapi kondisi aman. Minggu kemarin juga ada 1.000 ekor sapi lebih masuk ke Blitar, kami antisipasi dengan cara kendaraan yang masuk disemprot disinfektan, hewan dicek kesehatan, kalau ada gejala tidak boleh masuk," katanya. 

Dikatakannya, tiap hari pasaran Legi dan Pon, banyak pedagang dari luar kota, mulai dari Trenggalek, Tulungagung, dan Kediri datang di Pasar Hewan Dimoro.


"Untuk sementara, kami tidak menutup Pasar Hewan Dimoro Kota Blitar, tapi kami antisipasi dengan cara penyemprotan dan pemeriksaan kesehatan sapi," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved