Tragedi Maut Tol Sumo

Kondisi Bus Layak Jalan & Tol Sumo Oke, Ini Penyebab Tragedi Maut di Luar Batas Kemampuan Manusia

fasilitas jalan (Tol Sumo) sudah lengkap, kendaraan juga secara teknis memenuhi syarat tetapi ada faktor yang tidak lepas dari kemampuan manusia.

Editor: Anas Miftakhudin
M Romadoni
Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo. 

TRIBUNMATARAMAN.COM I MOJOKERTO -
Penyebab tragedi maut bus pariwisata Ardiyansah di Tol Sumo yang merenggut 14 nyawa bukan disebabkan kondisi kendaraan maupun kondisi jalan tol.

Ini terungkap setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim melakukan investigasi terkait kelayakan kendaraan angkutan umum/ penumpang.

Baca juga: Jarum Speedometer Bus yang Copot Tunjukkan Angka 140 km/jam, Bodi Depan Bus Buntung

Baca juga: Skandal Polwan dengan Pendeta, Berduaan di Pastori Digerebek Suami dan Teman Polisi Lain

Baca juga: Nikahi Polwan Cantik untuk Tameng Perselingkuhan Suami dengan ASN Bersuami hingga Beranak Satu

Baca juga: Pejabat Ini Mengaku Bujang Saat Nikahi Polwan, Sudah Beranak Satu Hasil Selingkuh dengan Istri Orang

Baca juga: Kantor Bupati OKI Banjir Karangan Bunga Dukung Polwan Suci Bongkar Perselingkuan sesama ASN

Hasilnya bus pariwisisata PO Ardiansyah S 7322 UW dalam kondisi layak jalan.

Analisis Kebijakan Keselamatan Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jatim, Arjani Hia Putra, mengatakan tragedi maut bus di jalan tol Sumo yang mengakibatkan 14 korban meninggal dunia ini merupakan kejadian tragis dan tidak diharapkan.

"Artinya fasilitas jalan (Tol Sumo) sudah lengkap, kendaraan juga secara teknis memenuhi syarat tetapi mungkin ada faktor yang tidak lepas dari kemampuan manusia yang menyebabkan kecelakaan," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Selasa (17/5/2022).

Arjani menjelaskan, unsur penyebab kecelakaan seperti yang dianalisa oleh berbagai pihak salah satunya yakni diduga lantaran pengemudi kendaraan bus kelelahan atau mengantuk.

Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo.
Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo. (M Romadoni)

"Secara teknis kalau kendaraan bus itu lulus uji masih berlaku, fungsi semua lainnya juga berfungsi baik cuma pada prosesnya kalau yang namanya orang mengantuk bagaimana lagi," ungkapnya.

Dia menyebut kendaraan bus tahun rakitan 2007 tersebut masih layak jalan dan secara umum kondisi kendaraan maupun jalan tol (Sumo) tidak ada hubungannya dengan penyebab utama kecelakaan.

"Secara umum tidak ada dan adapun penyebab utama faktor kecelakaan tidak ada hubungannya dengan kondisi jalan tol (Surabaya-Mojokerto), karena jalan tol itu sudah lulus layak fungsi sebagai jalan umum yang sudah dilakukan uji berkali-kali terkait kelayakan," ucap Arjani.

Baca juga: Bobol Rumah Janda Cantik, Maling di Gresik Berubah Haluan Rudapaksa Korban Berakhir Antiklimaks

Baca juga: Geger Geden Ponorogo Suami Kerja di Luar Negeri, Dikirimi PIL Video Asusila Istrinya Adegan Ranjang

Baca juga: Masih Bocil Sudah Ganjen, Pamer Alat Kelamin ke Wanita Cantik Saat Jogging di GOR

Baca juga: Detik-detik Pengantin Pria di Maospati Magetan Kabur di Hari H Hingga Viral, Begini Kisah Asmaranya

Menurut dia, posisi Guardrail jalan tol di sisi kiri KM712.400/A sudah terpasang sesuai standar keamanan jalan bebas hambatan.

Letak Guardrail terakhir sekitar 50-60 meter dari besi VMS (Variable Message Sign) jalan tol yang merupakan titik tabrakan kecelakaan bus tersebut.

Apalagi, lokasi kecelakaan berada dekat dari exit Tol Penompo sekitar 100 meter.

"Guardrail itu dipasang sesuai standar di titik-titik tertentu jalan tol terutama di jalur rawan kecelakaan dan selama evaluasi tidak pernah terjadi kecelakaan di lokasi itu, karena memang pemasangan Guardrail itu fasilitas jalan terkait dengan faktor ekonomis pembangunan.

Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo.
Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo. (M Romadoni)

Apalagi itu sudah mendekati Exit Tol Penompo seharusnya aman," bebernya.

Masih kata Arjani, pihaknya memastikan kondisi rem kendaraan bus dalam kondisi normal. Namun pihaknya tidak menampik tidak ada bekas pengereman di lokasi kejadian kecelakaan maut bus di jalan tol Sumo.

"Ya karena ngantuk itu dia (Sopir) diduga tidak mengerem karena fungsi dari pengereman tidak dijalankan itu diindikasikan pengemudi adalah mengantuk. Karena kalau tidak ngantuk, dia pasti mengerem dan kendaraan kembali ke jalurnya," jelasnya.

Baca juga: Pengunggah dan Perekam Video Bocil Pamer Alat Vital Klarifikasi Didampingi Kapolres, Ini Katanya

Baca juga: Ini Penuturan Ibu Tiga Bocil Ganjen yang Pamer Alat Vital ke Wanita Cantik saat Jogging di GOR

Baca juga: Bumi Wali Heboh Remaja di Tuban Pamer Kemesraan di Parkiran Pasar Montong, Videonya Viral

Baca juga: Video Bergoyang di Bumi Wali Bikin Geleng Kepala, Polisi Langsung Bergerak Cari Sosok Pemerannya

Berdasarkan pengumpulan data, diperkirakan kecepatan kendaraan bus (titik henti) saat menabrak tiang besi VMS sekitar 90 kilometer per jam.

"Kita akan cek rata-rata kecepatan bus itu dari kamera CCTV jalan tol dari Jombang- Mojokerto kita cek ke pengelola tol," imbuhnya.

Jarum spedoometer menunjukkan angka 140 km/jam yang lepas dari bus.
Jarum spedoometer menunjukkan angka 140 km/jam yang lepas dari bus. (Luhur Pambudi)

Jarum Speedometer Tunjukkan Angka 14p km/jam

Bus pariwisata PO Ardiansyah S-7322-UW yang mengalami kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang penumpang sudah dievakuasi ke halaman Kantor Wika, Taman, Sidoarjo. 

Tribunjatim.com (Grup Tribunmataraman.com) yang memantau bangkai bus di lokasi sekitar pukul 14.25 WIB, Selasa (17/5/2022) cukup mengerikan.

Sepintas tampilan umum bodi bus tersebut, masih tampak wajar jika melihat pada bagian belakang bus yang didominasi warna hijau itu. 

Hanya kaca belakang dan kedua sisi bus tampak berlubang. Kuatnya benturan, mungkin membuat bingkai kaca bus tersebut, terjadi kontraksi, sehingga menyebabkan permukaan kaca sisi belakang bus pecah. 

Baca juga: Sosok Pemeran Video Bergoyang di Bumi Wali Sudah di Tangan Polisi, Usianya Masih Bau Kencur

Baca juga: Suami Banting Tulang di Luar Negeri, di Rumah Istri Banting-bantingan dengan PIL di Ranjang

Baca juga: Video Ponorogo Membara Pemeran Pria Dikenal Dekat dengan Pejabat, Suami Wanita Kerja ke Luar Negeri

Baca juga: Ternyata Begini Ceritanya Calon Pengantin yang Kabur Kemudian Balik ke Rumah, Persoalannya Cuma Ini

Baca juga: Siasat Licik dan Akal Bulus Manager Dealer Motor di Tulungagung Nodai Tiga Staf Pemasaran Wanita

Namun, jika berjalan mengitari posisi bodi bus tersebut teronggok di area dalam halaman penyimpanan kendaraan bekas kecelakaan di tol Sumo hingga ke bagian sisi depan, bentuknya sangat mengerikan akibat benturan yang terjadi pada bus yang berisi 34 orang itu. 

Tampilan depan bus terlihat sangat parah. Tak sekadar kaca yang hancur. Bodi bus di area depan yang menjadi tempat duduk sopir, tuas persneling, kemudi, hingga perangkat speedometernya, menancap tampak buntung. 

Namun, jika diamati lebih detail, pada bagian sisi dalam ruang bus area depan, kondisi ringsek paling parah tampak terjadi pada sisi kiri bodi bus.

Sebuah sisi yang menjadi bagian utama benturan antara bodi bus tersebut, dengan tiang papan reklame di KM 712.400/A, pada Senin (16/5/2022) kemarin. 

Saking kerasnya benturan dalam tragedi maut tersebut. Deretan bangku kursi penumpang berderet di belakangnya, tampak berimpitan.

Bisa dibayangkan, bagaimana ngerinya dalam tragedi bus maut yang menewaskan 14 orang yang notabene merupakan warga di sebuah permukiman kawasan Kelurahan Benowo Krajan Pakal Surabaya

Benturan keras itu, mengakibatkan komponen bagian depan bus terlepas. Mulai dari as besi penghubung kedua roda bagian depan bus, hingga perangkat yang melekat pada permukaan dashboard bagian tempat duduk pengemudi bus, lengkap beserta setirnya. 

Delapan Korban dari Empat Belas Korban laka Maut warga Benowo Krajan setiba dari rumah sakit dan disholatkan di Masjid Thoriqul Jannah Benowo.
Delapan Korban dari Empat Belas Korban laka Maut warga Benowo Krajan setiba dari rumah sakit dan disholatkan di Masjid Thoriqul Jannah Benowo. (Firman Rachmanudin)

Dari berbagai macam serpihan bodi hingga komponen akibat benturan yang dialami bus, yang paling menyita perhatian adalah terletak pada komponen speedometer yang masih menempel dengan roda kemudi. 

Pada komponen speedometer bus tersebut, terdapat empat indikator, yakni pengukur kecepatan, kompresi Rpm mesin, pasokan tanki bensin, dan temperatur mesin. 

Pada bagian indikator kecepatan bus, terpantau jarum speedometer tersebut, mengarah pada bagian ruas antara angka bertuliskan 120 dan 140 Km/jam.

Diperkirakan bahwa jarum pada speedometer bagian kecepatan tersebut menandakan kecepatan terakhir dari bus tersebut sesaat sebelum akhirnya terhenti menabrak tiang raksasa reklame.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, mengatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai temuan kondisi jarum indikator penunjuk kecepatan pada speedometer bus tersebut. 

Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan resmi yang masih terus dilakukan oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Korlantas Mabes Polri, Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas  Polda Jatim, dan Satlantas Polres Mojokerto Kota. 

"Ya nanti kita tunggu saja ya, karena kalau sudah di situ kemungkinan besar nanti kita nunggu dari hasil pemeriksaan olah TP TKP oleh Tim TAA baik dari Polda Jatim maupun dari Korlantas Mabes Polri," ujarnya pada awak media di lokasi, Selasa (17/5/2022). 

Dengan kondisi kerusakan yang terjadi pada bus tersebut. Mantan Wakasat Lantas Polrestabes Surabaya itu, memperkirakan persentase kerusakan bus tersebut mencapai kisaran angka 60-80 persen. 

Ia tak menampik, jika kondisi paling parah kerusakan pada bus tersebut, terdapat pada bagian sisi kiri bodi bus. 

Kondisi bus bagian depan kelihatan rusak parah setelah menghantam tiang reklame raksasa di tol Sumo.
Kondisi bus bagian depan kelihatan rusak parah setelah menghantam tiang reklame raksasa di tol Sumo. (Luhur Pambudi)

Bangkai bus tersebut dievakuasi sekitar pukul 10.30 WIB, pada Senin (16/5/2022) kemarin. 

"Tadi yang paling parah ini. Yang paling parah bagian depan terutama di sebelah kiri. Kalau kita lihat barang bukti yang ada ya," jelasnya. 

Mengenai kondisi terkini, sopir cadangan bernama Ade Firmansyah (28) yang mengemudikan saat insiden tabrakan itu, terjadi. 

Mantan Kapolsek Wonokromo itu, mengungkapkan, sopir cadangan tersebut masih menjalani observasi dan perawatan medis di RS Citra Medika Sidoarjo. 

"Tadi pagi kami konfirmasi yang bersangkutan masih di RS Citra Medika Sidoarjo," jelasnya. (Mohammad Romadoni/Luhur Pambudi)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved