Ibu habisi Anak Sendiri

Diajak Check in Hotel, Ibu Habisi Anaknya Malu dengan Suami Habiskan Uang untuk Bayar Pinjol

Pembunuhan terhadap anak kandung sendiri itu dilakukan ibu muda ini di salah satu hotel di Semarang, Jawa Tengah.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar tunjukkan barang bukti saat rilis RSS membunuh anaknya di hotel . (Rahdyan Trijoko Pamungkas/TribunBanyumas.com) 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Ketentraman keluarga pasangan suami istri (Pasutri) RSS (35) dengan suami mendadak berubah jadi petaka.

Sang istri, RSS bertindak konyol. Ia menghabisi anak sulungnya, HA yang masih berusia 3,5 tahun dengan cara membekap.

Pembunuhan terhadap anak kandung sendiri itu dilakukan ibu muda ini di salah satu hotel di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Skandal Polwan dengan Pendeta, Berduaan di Pastori Digerebek Suami dan Teman Polisi Lain

Baca juga: Nikahi Polwan Cantik untuk Tameng Perselingkuhan Suami dengan ASN Bersuami hingga Beranak Satu

Baca juga: Pejabat Ini Mengaku Bujang Saat Nikahi Polwan, Sudah Beranak Satu Hasil Selingkuh dengan Istri Orang

Ibu muda ini nekat menghilangkan nyawa darag dagingnya saat HA tengah tidur sambil memegang mobil mainan.

Korban lalu dibekap tersangka dari belakang hingga kehabisan napas.

Melihat anaknya yang masih balita lemas tak berdaya, RSS kebingungan.

Dalam benaknya akhirnya terlintas ingin mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Ini Pengakuan Maling Ganjen di Gresik yang Bobol Rumah Janda Cantik Hingga Berubah Rudapaksa

Baca juga: Bumi Wali Heboh Remaja di Tuban Pamer Kemesraan di Parkiran Pasar Montong, Videonya Viral

Baca juga: Masih Bocil Sudah Ganjen, Pamer Alat Kelamin ke Wanita Cantik Saat Jogging di GOR

Ia meminum sabun yang dicairkan dan lehernya dililit handuk.

Dalam peristiwa yang menggegerkan hotelnya tempat menginap, RSS berhasil ditolong dan selamat.

Karena saat itu hingga pukul 18.00 WIB tidak ada kabar dari kamar 229 yang disewa RSS.
Resepsionis hotel berinisiatif mendatangi kamar 229 dan membuka menggunakan kunci cadangan.

Saat itulah saksi melihat korban dan pelaku dalam keadaan telentang.

Sekarang RSS diamankan di Polrestabes Semarang untuk penyidikan lebih lanjut.

Gegara Pinjol

Geger geden di Semarang yang menewaskan balita akibat RSS malu dengan suaminya. Tersangka mengaku malu setelah menghabiskan uang tabungan untuk membayar pinjaman online (pinjol).

Baca juga: Video Bergoyang di Bumi Wali Bikin Geleng Kepala, Polisi Langsung Bergerak Cari Sosok Pemerannya

Baca juga: Bobol Rumah Janda Cantik, Maling di Gresik Berubah Haluan Rudapaksa Korban Berakhir Antiklimaks

Baca juga: Ini Penuturan Ibu Tiga Bocil Ganjen yang Pamer Alat Vital ke Wanita Cantik saat Jogging di GOR

Dari persoalan itu akhirnya pasutri ini cek cok mulut.

RSD dimarahi karena menghabiskan uang tabungan tanpa izin.

Terungkapnya uang yang ada dalam tabungan habis setelah rekening yang ada dicek. Saldo yang semula berjumlah Rp 39 juta tinggal Rp 1 juta.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar tunjukkan barang bukti RSS membunuh anaknya di hotel . (Rahdyan Trijoko Pamungkas/TribunBanyumas.com)
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar tunjukkan barang bukti RSS membunuh anaknya di hotel . (Rahdyan Trijoko Pamungkas/TribunBanyumas.com) ()

Dalam cek cok mulut itu, RSS mengaku uangnya dipakai membayar] tagihan pinjol.

RSS terjerat pinjol setelah temannya berinisial SS setahun lalu meminjam KTP-nya untuk pinjam uang di pinjol.

Karena sudah saling kenal, RSS meluluskan. Karena identitas yang dipakai itu akhirnya RSS dikeja-kejar pihak pinjol untuk ditagih.

Pinjaman awalnya Rp 12 juta, tapi membengkak karena bunga.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan setelah dimarahi suaminya, RSS kabur dari rumah membawa anak sulungnya yang masih balita, Senin (9/5/2022).

Tersangka pergi dari rumah karena setelah dimarahi lagi oleh suami.

Baca juga: Sosok Pemeran Video Bergoyang di Bumi Wali Sudah di Tangan Polisi, Usianya Masih Bau Kencur

Baca juga: Pengunggah dan Perekam Video Bocil Pamer Alat Vital Klarifikasi Didampingi Kapolres, Ini Katanya

Baca juga: Detik-detik Pengantin Pria di Maospati Magetan Kabur di Hari H Hingga Viral, Begini Kisah Asmaranya

Baca juga: ASMARA Berujung Petaka, Janda Cantik Diajak Menikah Duda Tidak Mau Esoknya Ditemukan Jadi Mayat

"Dia menginap satu malam di sebuah hotel di Semarang," ujarnya.

Ketika menginap itu terlintas dipikirannya untuk membunuh anaknya.

Ia membekap anaknya sekitar pukul 13.00 WIB pada Selasa (10/5/2022) atau saat tidur siang.

"Tersangka mengajak anaknya bunuh diri karena malu dengan suaminya," jelasnya.

Selama tujuh tahun pernikahan, tersangka menilai suaminya sangat baik dan tidak pernah marah.

"Selama menikah dengan suaminya dan dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama berusia 3,7 tahun (yang menjadi korban). Anak kedua berusia 11 bulan, tidak pernah marah dan dia (tersangka) merasa bersalah sendiri lalu meninggalkan rumah," terang Kombes Irwan.

"Dia pergi dari rumah karena malu dan menginap di hotel. Malamnya, setelah di hotel mencari cara bagaimana bunuh diri. Jadi tidak ada perencanaan sebelumnya," tambahnya.

RSS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 80 ayat c jo pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Tersangka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar.

Dalam pemeriksaan terungkap, di hadapan penyidik mengaku, sebelumnya tidak pernah mempunyai masalah dengan sang suami.

Saat suami tahu bahwa uang tabungan hampir habis, RS sempat diusir dari rumah.
Namun, menurutnya, ungkapan usiran dari suami itu merupakan gertakan.

Sang suami tidak benar-benar mengusirnya.

"Ya dia cuma ngomong, kalau lama-lama begini kamu saya usir. Tapi tidak jadi diusir," kata RSS kepada penyidik.

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Alasan takut kepada suami membuat RSS kabur dari rumah dengan mengajak anak sulungnya.

Saat itu, dia tidak memiliki niat untuk membunuh anaknya sekaligus untuk mengakhiri hidupnya.

Dia baru berpikir untuk bunuh diri sejak berada di kamar hotel.

"Berpikirannya kalau pulang tidak berani pulang. Yaudah niatnya seperti itu," ujarnya.

Ia merasa kalut atas kejadian tersebut dan membuatnya ingin mengakhir hidup.

Dia ingin mengakhiri hidup bersama anak lelaki sulungnya.

"Saya ingin mati bersama. Tapi saya bisa diselamatkan," tandasnya.

Keluarga Harmonis

Rumah tangga RSS yang membunuh anaknya di hotel kota Semarang tidak pernah ada masalah.

Dilansir dari Tribun Jateng, masyarakat sekitar di perumahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Semarang, Kamis (12/5/2022).

Para tetangga menilai, suami RSS sangat perhatian dengan kedua anaknya.

Bahkan warga pun sering melihat suami RSS sering mengajak bermain anak-anaknya khususnya anak sulungnya yang telah tiada.

Warga sekitar tidak mengira RSS dapat melakukan tindakan konyol terhadap anak laki-laki sulungnya usia 3,7 tahun yang tewas akibat dibekap saat sedang tidur di hotel.

Setelah kejadian rumah yang ditinggali RSS bersama suami dan anak-anaknya kosong.

Tidak ada suasana duka di rumah tersebut.

Satpam perumahan, Agus menuturkan selama ini tersangka hanya di rumah. Tersangka jarang keluar rumah kecuali jika ada keperluan.

"Kalau suaminya sering keluar rumah. Kadang bermain dengan anaknya. Kadang ambil paket di pos satpam. Kalau RSS di rumah terus. Kalau keluar rumah saat belanja," tutur dia.

Agus menilai selama ini suami tersangka sangat sayang dengan anaknya.

Bahkan dirinya sering melihat suami tersangka sering mengajak anaknya bermain dan jalan-jalan.

"Bapaknya sangat sayang dengan anaknya. Yang sering ngemong ya bapaknya. Sering ngajak main, jalan-jalan. Yang sering diajak main anak pertamannya. Setahu saya seperti itu," ujar dia.

Setahunya, selama ini tersangka dan tidak pernah ada masalah rumah tangga. Dirinya tidak menduga bahwa tersangka melakukan aksi keji terhadap anaknya.

"Kalau sekarang ini saya tidak berani ngomong. Saya kaget ada masalah ini. Saya tidak mengira dan percaya ada kejadian itu," tuturnya.

Agus menuturkan anak tersangka selama ini terkenal ramah. Bahkan sang anak sering menyapa setiap lewat di pos satpam.

"Anaknya sering menyapa saya, mang," kata dia.

Hingga saat ini ia masih belum percaya atas kejadian tersebut. Dia menyayangkan kenapa sang anak menjadi korban dalam urusan rumah tangga.

"Saya masih belum percaya kejadian. Saya sangat menyayangkan kenapa bisa terjadi kejadian tersebut," tandasnya.

ilustrasi
ilustrasi (ist)

Suami Kejam

Beberapa waktu lalu juga terjadi pembunuhan istri oleh suami di Nusa Tenggara

Kekejaman Imanuel Nau di luar batas kewajaran. Istrinya sendiri, Yosina dianiaya hingga babak belur lalu dibakar.

Permasalahan yang melatari pembunuhan istri dengan cara sadis itu hanya gegara persoalan sepele. Sandiwaranya Bikin Geleng Kepala hingga sampai terjadi pembunuhan.

Usai menghabisi nyawa istrinya, sang suami menyusun sandiwara agar kedoknya tak terendus.

Ia justru merekayasa seolah sang istri melarikan diri dari rumah.

Rupanya siasat licik pria asal RT 23, RW 09, Dusun IV, Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah diketahui petugas.

Kronologi

Immanuel Nau menghabisi nyawa istrinya lalu membakarnya, Yosina Selan (60), pada Minggu 17 April menggunakan kayu di kebun mereka.

"Setelah korban dianiaya hingga tewas, pelaku mengambil daun gewang dan kayu kering di sekitar kebun untuk menutup tubuh korban dan membakarnya," kata Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda Maks Tameno kepada Kompas.com, Selasa (3/5/202).

Jenazah Yosina lanjut Maks, dibakar hingga hangus sekitar 80 persen.

Bagian jenazah yang tidak terbakar kemudian diambil, dan dipindahkan pelaku sekitar 50 meter, tepatnya di bawah pohon kabesak (pilang) yang masih dalam kompleks kebun.

Pada malam harinya, sisa jenazah korban, dipindahkan lagi keluar dari pagar kebun sekitar 25 meter dan disimpan di bawah pohon mangga.

Tiga hari kemudian atau 20 April 2022, pelaku datang mengecek jenazah istrinya yang hanya tersisa tulang paha dan pinggul.

- Ilustrasi
- Ilustrasi (Tribun Lampung)

"Kemudian pelaku mengambil sisa tulang tersebut dan dibuang ke dalam sumur kering yang jaraknya sekitar 20 meter.

Sumur tersebut berukuran lebar bibir sumur 180 sentimeter, dalam 280 sentimeter dan ditutup dengan pelepah gewang," kata dia.

Setelah itu, pelaku memberitahukan kepada keluarganya, kalau korban meninggalkan rumah dan pergi ke rumah orangtuanya di Desa Oehela, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Orang tua korban yang dihubungi, tak mengetahui keberadaan korban.

Keluarga besar pelaku dan korban, memutuskan mencari korban di seputaran Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan.

"Bahkan ketika mereka bersama-sama mencari korban, pelaku juga ikut terlibat pencarian," kata Maks.

Keluarga juga melaporkan ke polisi terkait hilangnya korban.

Karena tak berbuah hasil, keluarga pun curiga dengan gerak gerik pelaku, sehingga mereka sepakat membawa pelaku ke Mapolsek Amanuban Selatan.

Kapolsek mengatakan kasus ini terungkap pada Minggu (1/5/2022).

Hal iti setelah suami korban diinterogasi hingga akhirnya mengaku telah membunuh istrinya.

Polisi lalu mendatangi lokasi pembunuhan untuk mengamankan tempat kejadian perkara dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Pelaku kemudian dibawa ke Mapolres TTS untuk ditahan dan diproses hukum lebih lanjut.

"Barang bukti yang ditemukan, juga sudah diamankan dan dibawa ke Reskrim Polres TTS," pungkasnya.

"Sebelum memukul istrinya, keduanya sempat terlibat cek cok.

Korban tidak terima jika pelaku menitipkan ayam sebanyak tujuh ekor kepada kerabat mereka bernama Saul Tkela untuk dipelihara.
Namun tiga ekor hilang dimakan kucing," kata Maks. (Tribun Jateng/Tribun Jakarta)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved