Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku
Wabah PMK Merebak di Jawa Timur, DKPP Kediri Gelar Sterilisasi dan Pengecekan Pasar Hewan
Untuk mengantisipasi penyebaran wabah PMK, DKPP Kabupaten Kediri melakukan pengecekan dan sterilisasi di sejumlah pasar hewan
Reporter: Luthfi Husnika
TRIBUNMATARAMAN.com | KEDIRI - Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur membuat pemilik hewan ternak khawatir. Pasalnya, penyakit yang disebabkan oleh virus ini sangat berbahaya pada binatang.
Selain cepat menyebar, virus PMK juga mudah menular antar hewan. Untuk mengantisipasi penyebarannya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri melakukan pengecekan dan sterilisasi di sejumlah pasar hewan.
Pengecekan dan sterilisasi tersebut dilakukan untuk memantau penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak di Jawa Timur.
Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, Disperdagin Tolak Sapi dari 4 Daerah di Jatim Masuk ke Kota Blitar
Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menuturkan, merebaknya virus PMK ini sudah masuk kategori penularan yang sangat tinggi mencapai 90 persen, bahkan diprediksi sampai 100 persen.
Dampaknya hewan yang sakit menular dengan cepat mengakibatkan penurunan harga jual signifikan. Sejumlah hewan ternak terancam virus PMK seperti jenis kambing, domba, sapi, babi, dan unta.
"Akibatnya kerugian ekonomi yang sangat luar biasa, memang tidak tinggi dampak tingkat kematiannya. Namun efek ekonominya yang luar biasa tinggi apabila sudah terjangkit," kata Tutik, Selasa (10/4/2022).
Ia menjelaskan, ada sejumlah ciri-ciri hewan ternak menampakan gejala fisik apabila terkena virus PMK. Hewan ternak mempunyai luka atau keropeng sekitar bibir atas bawah atau biasa disebut cingur.
Kemudian gejala spesifik berikutnya, di antara kuku atau bagian panggul hewan juga timbul luka atau keropeng.
Tutik juga menegaskan apabila pemilik ternak mempunyai gejala tersebut untuk segera melaporkan ke petugas setempat yang telah dibagi setiap kecamatan.
"Apabila ada leleran lewat hidung juga patut dicurigai untuk segera dilaporkan itu merupakan gejala spesifik yang mudah diamati dari luar," ujarnya.
Kemudian untuk pencegahan dia juga memohon bantuan para peternak untuk sama-sama menjaga wilayah kabupaten Kediri jangan sampai terkena virus PMK.
Namun, para peternak diimbau tidak perlu panik dan segera melakukan pencegahan seperti pembersihan kandang dan hewan ternak.
"Kebersihan kandang atau sanitasi juga lebih sering untuk melakukan desinfektan. Kemudian untuk sapi-sapinya tolong untuk dijaga kebersihannya," tukasnya.
Sementara itu disebutkan Tutik melalui rilis Gubernur Jawa Timur, penyebaran virus PMK ini sudah terdeteksi di sejumlah wilayah Jawa Timur seperti Mojokerto Sidoarjo Gresik Lamongan Malang dan Probolinggo.
Sedangkan dua wilayah lainnya yakni Jombang dan Surabaya masih menunggu hasil pemeriksaan.