Waspada Hepatitis Misterius

Mengenal Hepatitis Akut dan Bedanya Dengan Hepatitis Jenis Lainnya

Masyarakat diimbau mewaspadai hepatitis akut. Apa bedanya hepatitis akut dengan hepatitis jenis lainnya? berikut kata pakarnya

Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi 

Reporter: Febrianto Rachmadani

TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Masyarakat diminta mewaspadai penyebaran penyakit hepatitis akut

Menurut Dr Leny Kartina, SpA(K), Spesialis Anak RSIA Kendangsari Merr, Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati atau liver yang penyebabnya banyak hal.

"Bisa karena infeksi, autoimun, keracunan atau hiperreaktif karena kondisi penyakit dasar lainnya misalnya infeksi berat.Sebagian besar penyebab hepatitis adalah karena infeksi virus," ujar dokter yang juga Staf Divisi Infeksi Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo tersebut, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Kadinkes Jatim Pastikan Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Jatim

Katanya, Hepatitis karena virus terbanyak disebabkan ada Hepatitis A, B, C, D dan E dan ini semuanya menular. Cara penularannya berbeda beda. 

"Kalau Hepatitis A dan E penularannya lewat fekal oral atau makanan dan alat makan yang terkontaminasi dari feses atau cairan tubuh orang yang sakit hepatitis A dan E," paparnya.

"Kalau Hepatitis B C dan D itu biasanya penularan lewat parenteral atau cairan tubuh penderita seperti darah, urine, dan cairan kelamin," imbuhnya.

Disinggung soal kasus hepatitis akut yang sekarang sedang diwaspadai dan meningkat di beberapa negara, kata dia, penyebabnya bukan karena virus hepatitis A, B, C, D maupun E. Kejadian terbanyak pada anak usia kurang dari 16 tahun. 

"Jadi belum diketahui dengan pasti penyebabnya dan masih dalam pengamatan oleh para ahli.  Namun untuk meningkatkan kewaspadaan gejala yang harus diwaspadai adalah gejala hepatitis secara garis besar, yang terjadinya mendadak atau akut, kemudian disertai gejala kuning pada mata dan kulit," terangnya.

Karena liver berpengaruh terhadap warna air kencing dan feses,  Dr Leny berpendapat, maka saat terjadi peradangan pada hati, air kencing akan berwarna gelap seperti teh dan feses akan berwarna pucat seperti dempul.

Selain itu ada gejala lain yang khas yaitu muntah, mual, sakit perut, kadang disertai demam dan  badannya lemas serta nyeri tulang. 

"Hepatitis bisa kena anak sampai dewasa, penyebabnya juga sama. Kalau Hepatitis B sendiri pada anak anak atau bayi biasanya sebagian besar ditularkan dari ibunya sejak di kandungan," ungkapnya. 

"Oleh karena itu semua bayi yang lahir langsung mendapatkan proteksi imunisasi hepatitis b karena resiko penularan terbesar dari ibunya. Jadi anak maupun dewasa mempunyai resiko penularan yang hampir sama," sambungnya.

Kalau Hepatitis C dan D, lanjut Dr Leny, penularan dari cairan tubuh atau pasangan yang sakit, dan bisa karena penggunaan jarum yang tidak steril.

"Jadi peralatan makanan yang tidak bersih atau terkontaminasi virus seperti jajan diluar dengan alat makan yang dipakai tidak bersih dan dipakai bersama berisiko penularan hepatitis A dari sana," ucapnya.

"Untuk saat ini masih belum ada kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Jatim," tegasnya 

Menurutnya, kewaspadaan dalam kondisi ini harus ditingkatkan. Karena ini memang penyebabnya belum tahu karena bukan disebabkan karena virus hepatitis A B C D E, jadi belum bisa dipastikan penularannya melalui apa.

"Namun untuk lebih waspada terhadap kondisi yang beresiko menularkan penyakit hepatitis, maka yang paling penting adalah  Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS," katanya.

Ditambahkan Dr Leny, anak disarankan tak boleh jajan sembarangan, tak boleh memakai alat makanan bergantian.

Sedangkan untuk orang tua, yang ditekankan adalah mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), misalnya sering cuci tangan karena anak anak banyak melakukan kontak pada benda apa saja

"Tidak terlalu panik karena penularan Hepatitis tidak semudah seperti Covid yang penting hati hati dan memastikan makanan bersih dan matang, tidak boleh gantian memakai peralatan makanan, sementara hindari berenang di kolam renang umum dulu atau kontak dengan mainan mainan yang dipakai bersama sama," jelasnya.

"Jika ada salah satu keluarga yang memiliki keluhan gejala kuning muntah muntah nyeri perut diare maka segera dibawa ke rumah sakit terdekat jangan sampai nunggu sampai parah. Jadi perhatian dan hati hati tidak hanya kepada anak anak, tapi juga usia dewasa," tutupnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved