Waspada Hepatitis Misterius

Kadinkes Jatim Pastikan Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Jatim

Kadinkes Jatim, dr Erwin Astha Triyono meluruskan bahwa di provinsi Jawa Timur belum ditemukan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. 

Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi 

Reporter: Sulvi Sofiana

TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono meluruskan bahwa di provinsi Jawa Timur belum ditemukan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. 

Sebelumnya Dinkes Jatim merilis data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jatim yang menemukan 114 kasus suspect Hepatitis Akut.

"114 kasus yang ditemukan di 18 kabupaten/ kota berdasar data SKDR Jatim yang diterima per 4 Mei 2022 itu bukan hepatitis akut, namun penyakit sindrom jaundice akut atau penyakit kuning akut," kata Erwin melalui keterangan melalui virtual, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Surabaya Belum Temukan Kasus Hepatitis Akut, Masyarakat Diminta Waspada

Erwin menjelaskan bahwa SKDR merupakan aplikasi untuk menindaklanjuti temuan suatu penyakit lebih awal.

"SKDR itu pada prinsipnya aplikasi yang menerima data dari semua layanan kesehatan. Saat ini ada temuan terkait penyakit sindrom jaundice akut atau penyakit kuning akut. Jadi ini kewaspadaan terkait penyakit kuning," katanya. 

Setelah ada laporan dari SKDR, kata Erwin, selanjutnya tim Dinkes Jatim melakukan verifikasi terkait kebenaran penyakit kuning tersebut. 

Kemudian tim akan mencari penyebabnya, apakah dari infeksi atau noninfeksi. 

"Selanjutnya apakah ini terkait hepatitis akut yang belum ketahui etologinya atau tidak, ternyata sampai dengan Bulan Mei 2022 temuan ini tidak masuk kelompok hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," ujarnya. 

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan bahwa pada penyakit hepatitis akut salah satu tandanya pasien mengalami penyakit kuning, tapi pasien yang terjangkit penyakit kuning belum tentu hepatitis akut.

Sebab, penyakit kuning bisa karena tifus, malaria dan sebagainya. 

"Maka dari itu perlu dicari penyebabnya. Saya kembali menegaskan bahwa sampai saat ini di Jatim belum ada laporan terkait hepatitis akut tersebut," katanya. 

Erwin mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang. 

Lakukan upaya pencegahan dengan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti sering mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh. 

Kemudian menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit. 

"Untuk sementara agar tidak berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lain-lain yang sering dipegang orang," ujarnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved