Berita Probolinggo

Fakta Geger Geden di Probolinggo: Pelaku Gadaikan Rumah yang Ditinggali Neneknya untuk Game Online

Pelaku pembunuhan Ahmad Hadi diketahui pernah gadaikan rumah yang ditinggali neneknya untuk bermain game online

Editor: faridmukarrom
Danendra Kusuma
Ilusytrasi game online dan Ahamad Hadi pelaku pembunuhan nenek di Probolinggo 

Rangkuman:

  • Pelaku Pembunuhan Ahmad Hadi suka bermain game online dan dikenal tempramental
  • Pelaku pembunuhan Ahmad Hadi diketahui pernah gadaikan rumah yang ditinggali neneknya untuk bermain game online
  • Sosok Ahmad Hadi juga pernah berselisih dengan saudara dan neneknya Jaminah

TRIBUNMATARAMAN.com | PROBOLINGGO - Sosok pelaku pembunuhan nenek Jaminah di Bantaran Probolinggo diketahui pernah gadaikan rumah korban. 

Informasi ini disampaikan oleh Kapolsek Bantaran, AKP Sugeng Hariyanto dimana pelaku sehari-hari diketahui suka bermain game online. 

Rupanya kegemaran terhadap game online membuat pelaku, gelap mata. 

Tak hanya itu diketahui juga pelaku pernah gadaikan rumah yang ditinggali saat itu bersama neneknya.

Usut punya usut, uang hasil gadai rumah senilai puluhan juta rupiah ini digunakan untuk bermain game online. 

Hingga saat ini rumah yang ditinggali untuk digadaikan belum terbayarkan, ke tetangga korban. 

AHmad Hadi pelaku pembunuhan yang diamankan di Mapolres Probolinggo
AHmad Hadi pelaku pembunuhan yang diamankan di Mapolres Probolinggo (Danendra Kusuma)

Sementara itu pelaku juga sering terlibat perselisihan cek-cok dan bertindak kasar kepada saudaranya sendiri.

Sehingga tetangga korban tak kaget, jika pada akhirnya pelaku tega habisi nyawa neneknya sendiri. 

Sementara itu diketahui sebelumnya polisi amankan Ahmad Hadi usai tega habisi nyawa neneknya. 

Penangkapan ini bermula dari polisi yang melakukan olah TKP usai penemuan jasad nenek Jaminah yang tak jauh dari rumah korban. 

Kemudian polisi akhirnya mengamankan tersangka, beserta sejumlah barang bukti lainnya. 

Saat diinterogasi Ahmad Hadi mengakui perbuatannya telah bunuh neneknya. 

Hal ini berawal saat pelaku yang kesal dengan ulah neneknya yang kerap menghina selepas ibu pelaku meninggal dunia.

"Saya sakit hati karena sering dihina," katanya Jumat (29/4/2022).

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved