Berita Probolinggo

FAKTA BARU Cucu Habisi Nyawa Neneknya Gegera Sakit Hati Tak Diberi Uang untuk Bermain Game Online

Terungkap motif Ahmad Hadi habisi nyawa neneknya Jaminah di Kecamatan Bantaran Probolinggo 

Editor: faridmukarrom
Danendra Kusuma
Pelaku pembunuhan Ahmad Hadi kiri dan ilustrasi pembunuhan 

Rangkuman: 

  • Terungkap motif Ahmad Hadi habisi nyawa neneknya Jaminah di Kecamatan Bantaran Probolinggo 
  • Ahmad Hadi kesal dengan neneknya yang sering menghina dan tak mau beri uang untuk dirinya
  • Ahmad Hadi diketahui pernah hendak gadaikan rumah neneknya karena kecanduan game online

TRIBUNMATARAMAN.com | Probolinggo - Terungkap motif Ahmad Hadi pelaku pembunuhan nenek Jaminah di Kecamatan Bantaran Probolinggo Jawa Timur.

Diketahui sebelumnya polisi amankan Ahmad Hadi usai tega habisi nyawa neneknya. 

Penangkapan ini bermula dari polisi yang melakukan olah TKP usai penemuan jasad nenek Jaminah yang tak jauh dari rumah korban. 

Kemudian polisi akhirnya mengamankan tersangka, beserta sejumlah barang bukti lainnya. 

Saat diinterogasi Ahmad Hadi mengakui perbuatannya telah bunuh neneknya. 

Hal ini berawal saat pelaku yang kesal dengan ulah neneknya yang kerap menghina selepas ibu pelaku meninggal dunia.

"Saya sakit hati karena sering dihina," katanya Jumat (29/4/2022).

Puncak kekesalannya, saat tersangka meminta uang kepada korban, Kamis (21/4/2022) untuk keperluan pribadi.

Karena kerap meminta, koban tak memberikan uang kepada pelaku sembari menyuruh bekerja dan menghina.

tersangka melihat kunci inggris yang tergeletak di pekarangan rumah. Tersangka kemudian memungutnya.

Pukul 19.00 WIB, tersangka kembali ke rumah korban dengan menggenggam kunci inggris. Korban saat itu tengah mandi.

Tanpa basa-basi, tersangka merangsek masuk ke kamar mandi dan secara beringas memukul kunci inggris berkali-kali pada bagian kepala korban,.

Pukulan kunci inggris pada bagian kepala membuat korban meregang nyawa. Saat pemeriksaan ada luka retak pada tengkorak belakang kepala.

Usai menghabisi nyawa neneknya, tersangka melucuti perhiasan yang dikenakan korban maupun yang disimpan di dalam lemari.

Tersangka menyembunyikan perhiasan itu di dalam atap rumahnya.

Tujuannya, untuk menghilangkan jejak serta agar terbentuk persepsi bahwa korban pergi meninggalkan rumah dan tak kembali. Alias kabur dari rumah.

AHmad Hadi pelaku pembunuhan yang diamankan di Mapolres Probolinggo
AHmad Hadi pelaku pembunuhan yang diamankan di Mapolres Probolinggo (Danendra Kusuma)

Sekira pukul 21.30 WIB, tersangka menyeret jasad korban ke lahan pekarangan milik tetangga. Jarak rumah korban dengan lahan pekarangan sekitar 10 meter. Suasana permukiman kala itu terbilang sepi dari lalu-lalang warga.

"Pasti, saya menyesal (telah membunuh nenek)," ungkapnya tertunduk.

Kini pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia meringkuk di balik jeruji besi Mapolres Probolinggo.

Pelaku disangkakan Pasal 340 atau Pasal 338 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana.

Dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lama 20 tahun penjara.

Di sisi lain, Kapolsek Bantaran, AKP Sugeng Hariyanto mengungkapkan pelaku tiap harinya suka bermain gim online.

Bahkan, rumah yang ditempati pelaku yang bersama korban, sekonyong-konyong pelaku gadaikan kepada tetangganya senilai puluhan juta. Hingga kini belum terbayarkan.

"Korban dan pelaku ini sering cek-cok. Ia pernah bertindak kasar kepada saudaranya sendiri. Intinya, pelaku ini punya sifat tempramental," tandasnya.

Penemuan Mayat Perempuan Dekat Pekarangan Warga 

Sebelumnya Warga Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo digegerkan dengan temuan jenazah perempuan tanpa busana di lahan pekarangan setempat, Senin (25/4/2022) pukul 08.00 WIB.

Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi telah membusuk dan posisinya tergeletak miring ke kanan di semak-semak pojok pekarangan. 

Kapolsek Bantaran, AKP S. Harianto mengatakan diperkirakan korban meninggal dunia sekitar 5-6 hari lalu.

Sedangkan usia korban di atas 30 tahun serta tinggi badan sekitar 150 cm.

"Jenis kelamin korban perempuan. Identitas lainnya belum diketahui. Kami tak menemukan kartu identitas korban di lokasi. Kondisi mayat sudah membusuk dan sulit dikenali," katanya

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved