Ledakan 1 Kg Bubuk Mercon

Korban Ledakan Mercon 1 Kg di Madiun Jadi Tersangka, Amzat Masih Dirawat di RSUD Soedono

Ketika penetapan tersangka berlangsung, Amzat tidak hadir. Ia masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soedono.

Editor: Anas Miftakhudin
tribunjatim/sofyan arif candra sakti
Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo menunjukkan tersangka dan barang bukti kasus kepemilikan serbuk petasan seberat 1 g yang menyebabkan rumah seorang warga hancur. 

TRIBUNMATARAMAN.com | MADIUN - Amzat Tri Ardiansyah, pemilik sekaligus korban ledakan mercon seberat 1 kg hingga menghancurkan bangunan rumahnya dan kini masih dalam perawatan di RSUD Dr Soedono dengan luka yang cukup serius nasibnya kian tragis.

Pemuda 22 tahun asal Desa Nglandung, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun itu
ditetapkan tersangka oleh penyidik Polres Madiun.

Ia dijerat dengan pasal kepemilikan bahan peledak dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Penetapan status tersangka itu Amzat bersama tiga rekannya yang lain yaitu Dyan Akbar (24), lalu Malindo Riky (20), dan Vikri Ravli (21).

Baca juga: Masih Ingat Video Vina Garut yang Viral, Dipenjara Kok Bisa Hamil dan Gendong Anak di Luar

Baca juga: Geger Geden Ponorogo Suami Kerja di Luar Negeri, Dikirimi PIL Video Asusila Istrinya Adegan Ranjang

Status tersangka ditetapkan pada empat pemuda desa setelah serbuk mercon seberat 1 kg meledak di rumah Amzat, Rabu (27/4/2022) menejlang subuh.

Penetapan Amzat yang juga korban sekaligus tersangka dalam kasus ini, ibaratnya Amzat sudah jatuh tertimpa tangga, tertindih pula.

Ketika penetapan tersangka berlangsung, Amzat tidak hadir.

Ia masih menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Soedono.

Hingga siang kemarin, korban masih di ranjang RSUD Dr Soedono dengan kondisi terbujur sesekali mengaduh kesakitan akibat luka bakar.

Baca juga: Suami Banting Tulang di Luar Negeri, di Rumah Istri Banting-bantingan dengan PIL di Ranjang

Baca juga: Video Ponorogo Membara Pemeran Pria Dikenal Dekat dengan Pejabat, Suami Wanita Kerja ke Luar Negeri

Baca juga: Siasat Licik dan Akal Bulus ZI ke Rumah Duka, Ada Hal yang Dirasakan Tersangka Temui Orang Tua Bagus

 

Ia dirawat di RSUD Dr Soedono Madiun di bawah tanggung jawab dokter Tjahjo Winantyo.

Dari hasil pemeriksaan Amzad, ada beberapa luka terbuka di tangan dan kepalanya.

Sedangkan luka bakar terdapat di kedua kaki korban dengan paparan 10 persen.

"Luka sudah dibersihkan dan dijahit, untuk luka bakar sedang dalam perawatan," kata Tjahjo, Kamis (28/4/2022).

Tjahjo juga mengatakan tanda vital termasuk detak jantung dan nadi dari Amzad terpantau stabil yang artinya kondisinya terus membaik. Korban bisa diajak komunikasi, bisa kontak juga," lanjutnya.

Kapolres Madiun, AKBP Anton Prasetyo mengatakan sebelum ledakan tersebut terjadi, pada hari Selasa (26/4/2022) pukul 20.00 WIB, Dyan, Amzat, dan Malindo membuat bungkus mercon di rumah Amzat.

Tak lama berselang, Dyan dihubungi oleh Vikri yang menginformasikan bahwa bubuk mercon sudah tersedia.

Mendapat informasi tersebut, Amzat dan Malindo membeli dan mengambil bubuk mercon tersebut di Lapangan Balerejo, Kebonsari.

"Tersangka membeli 2 kilogram (bubuk mercon) dengan harga perkilogram nya Rp 275 ribu," kata Anton, Jumat (29/4/2022).

Setelah kembali ke rumah, ada orang lain yaitu YS yang membeli bubuk mercon tersebut seberat satu kilogram.

"Sisanya seberat satu kilogram disimpan di dalam kamarnya (Amzat)," lanjutnya.

pada Rabu (27/4/2022) pukul 03.45 WIB, usai santap sahur, Amzat masuk ke dalam kamar serta memindahkan obat mercon ke dalam lemari kecil.

"Yang bersangkutan bermain Hand Phone, dan tidak lama kemudian obat mercon tersebut meledak," jelas Anton.

Akibat ledakan tersebut, kamar dan rumah yang dihuni Amzat dan keluarganya porak poranda dan mengalami kerusakan berat.

Baca juga: Siasat Licik dan Akal Bulus Manager Dealer Motor di Tulungagung Nodai Tiga Staf Pemasaran Wanita

Baca juga: Desa di Tulungagung Yang Dilewati Tol Sudah Diketahui, Berikut Nama Desa dan Kecamatannya

Baca juga: Di Balik Kasus Pembunuhan Dokter Muda Bagus, Tersangka ZI Sering Minta Uang Korban Hingga Kuras ATM

Sedangkan Amzat mengalami luka robek pada lengan kanan dan luka terbakar pada kedua kaki dan langsung dilarikan ke RSUD Dr Soedono Madiun.

Atas perbuatannya tersangka dijerat pasal 1 ayat (1) Undang Undang Darurat RI No. 12 Tahun 1951, tentang barang siapa menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan sesuatu bahan peledak, dengan ancaman pidana penjara maksimal seumur hidup.

Gaungnya Terdengar 1 KM

Seperti diketahui sebelumnya, Ledakan mercon seberat 1 kg di Desa Nglandung, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun Rabu (27/4/2022), kemarin, masih menyisakan duka.

Korban Amzad Tri Ardhiyansyah (21) yang mengalami luka-luka serius di bagian tubuh masih mendapatkan perawatan intensif

Korban yang terbujur sesekali mengaduh kesakitan akibat luka bakar sedang dirawat di RSUD Dr Soedono Madiun di bawah tanggung jawab dokter Tjahjo Winantyo.

Dari hasil pemeriksaan Amzad, ada beberapa luka terbuka di tangan dan kepalanya.

Sedangkan luka bakar terdapat di kedua kaki korban dengan paparan 10 persen.

"Luka sudah dibersihkan dan dijahit, untuk luka bakar sedang dalam perawatan," kata Tjahjo, Kamis (28/4/2022).

Tjahjo juga mengatakan tanda vital termasuk detak jantung dan nadi dari Amzad terpantau stabil yang artinya kondisinya terus membaik. Korban bisa diajak komunikasi, bisa kontak juga," lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, ledakan keras yang terdengar hingga radius 1 km usai santap sahur menggegerkan warga di sekitar Desa Nglandung, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.

Dentuman itu bersumber dari bubuk petasan seberat 1 kg meledak dari dalam salah satu kamar rumah Amzad Tri Ardhiyansyah (21), Rabu (27/4/2022).

Bersamaan dengan ledakan, warga sekitar keluar rumah mencari sumber suara. Pasalnya, suara yang didengar warga tidak seperti ledakan mercon biasa.

Suara keras itu berlangsung dini hari sekitar pukul 03.45 WIB.

Menurut Rusni (76) yang rumahnya tepat di samping rumah Amzad Tri Ardhiyansyah (sumber ledakan), saat itu dirinya duduk santai di ruang tengah rumahnya setelah santap sahur dan menunggu adzan Subuh berkumandang. 

Tiba-tiba ia dikagetkan ledakan keras yang berasal dari sebelah kanan rumahnya.

"Ledakannya keras sekali, sampai bergetar," tutur Rusni, Rabu (27/4/2022).

Awalnya ia tidak mengetahui asal muasal ledakan tersebut. 

Namun beberapa menit kemudian saat ia keluar untuk mengambil air wudhu ia mencium bau petasan yang menyengat.

Saat ia melihat sekeliling ternyata ada asap yang muncul dari rumah yang berada tepat di sebelah kanan rumahnya.

"Untungnya saya sedang tidak di kamar, kalau pas di kamar ya terkena pecahan kaca. Soalnya kamarnya (tempat mercon meledak) samping pas kamar saya," ucapnya.

Seperti diketahui, warga di lingkungan RT 22 Dusun Wonokromo Desa Nglandung Kecamatan Geger Kabupaten Madiun digegerkan dengan meledaknya bubuk petasan atau mercon yang membuat sebuah rumah hancur, Rabu (27/4/2022).

Dari pantauan di lokasi, dua kamar dan bagian dapur hancur. Tembok pembatas kamar dan dapur juga roboh serta gentingnya berjatuhan. 

Kapolsek Geger AKP Yunus Kurniawan, mengatakan insiden tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat itu korban, Amzad Tri Ardhiyansyah (21) baru saja menyelesaikan santap sahur.

Ia lalu kembali ke kamarnya dan berniat menengok bubuk mesiu atau mercon yang ia simpan di dalam kotak yang ia letakkan di lemari kamarnya.

"Jadi terduga korban menyimpan bubuk mercon 1 kg dalam satu tempat di lemari yang sebelumnya disimpan di satu kotak lalu pada pukul 4.00 WIB setelah sahur dia melihat dan saat dibuka terjadi ledakan," kata Yunus, Rabu (27/4/2022).

Amzad mengaku saat itu dirinya tidak sedang menghidupkan api, juga tidak membawa handphone sehingga sampai saat ini belum diketahui penyebab meledaknya bubuk mesiu tersebut.

"Kerusakannya ruang kamar, ruang tamu. Sedangkan korban mengalami luka-luka yaitu pada dua kakinya yang mengalami luka berat, lalu tangannya robek," terangnya.

Setelah terjadi ledakan, terduga korban dilarikan ke RSUD Dr Soedono Madiun untuk mendapatkan perawatan.

"Serbuk (mercon) ini dibikin sendiri bukan untuk diproduksi dan dijual lagi. Berdasarkan informasi baru satu Minggu ini menyimpan bubuk mercon tersebut," jelas Yunus.

Selain Amzad, di rumah tersebut terdapat 4 anggota keluarga lainnya. Namun keempat anggota keluarga tersebut tidak mengalami luka-luka yang serius.

Saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki adakah rekan dari korban yang terlibat dalam kepemilikan bubuk mercon serupa. (Sofyan Arif Candra)

 

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved