Keberingasan Geng Motor

Dua Balita Yatim Wajahnya Penuh Luka Saksikan Pentakziah Setelah Ayahnya Dibunuh Geng Motor

Dengan air mata berurai, Heni mengatakan kala diserang geng motor anaknya sudah berteriak-teriak minta tolong.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Tribun Jakarta
Kolase anak Retno yang masih balita turut menjadi korban keberingasan geng motor. Wajahnya penuh luka bersamaan dengan jatuhnya kedua orang tua di jalan. Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022). (TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH) 

TRIBUNMATARAMAN.COM- Dua anak Retno Suwinto yang masih berusia 3 dan 5 tahun, terlihat termenung duduk di kursi. Sesekali keduanya merengek seperti menahan sakit di bagian wajah saat bersamaan jatuhnya sang ayah setelah ditendang dan dibacok oleh sekelompok geng motor.

Balita yang tidak tahu apa-apa itu kini telah yatim setelah ayahnya Rerno Suwinto yang swbelumnya berinisial R menjadi korban keberingasan geng motor, Rabu (20/4/2022) tengah malam.

Dalam peristiwa yang dilakukan pemuda berandal, Retno meninggal dunia dengan beberapa luka akibat sabetan celurit pemuda berandalan.

Bagaimana kondisi kedua balita pascakematian ayahnya?
Berikut wawancara di rumah duka di Jalan Kail, Lingkungan 5, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, mertua RS, Heni Sukowati tak bisa menahan tangisnya.

Dia berulang kali mengusap-usap rambut dua anak Retno.

Dia menunjukkan luka di kening dan kepala kedua anak korban yang terlihat masih ada darah dan mengering.

"Anaknya luka di kepala. Jatuh di sepeda motor. Anakku sudah minta tolong, tapi terus diapain (dianiaya)," katanya.

Dengan air mata berurai, Heni mengatakan kala diserang geng motor anaknya sudah berteriak-teriak minta tolong.

Tiga tersangka komplotan geng motor yang membunuh seorang pria di Medan Labuhan. (HO)
Tiga tersangka komplotan geng motor yang membunuh seorang pria di Medan Labuhan. (HO) (Tribun Jakarta)

Namun jeritan wanita hamil itu hanya dianggap angin lalu oleh segerombolan geng motor biadab itu.

"Anakku minta tolong jangan lah. Tapi tetap dibacok orang itu. Gak ada (barang) yang diambil. Kalo bisa dikejar sampe dapat. Kejam kali orang itu. Anak saya lagi hamil. Di mana hati nurani orang itu Pak. Lihat lah anaknya ini," katanya.

Suasana duka terasa begitu kental di rumah Retno.

Tampak tenda hijau sudah berdiri dan sejumlah warga sudah melayat sejak pagi hari.

Sementara itu anak RS tampak duduk terdiam. Tatapan matanya kosong.

Sementara itu, tiga dari puluhan orang yang menganiaya Retno berhasil diamankan polisi.

Seperti diketahui sebelumnya keberingasan geng motor menewaskan R yang tengah membonceng dua anaknya yang masih balita dan istrinya.

Lebih tragis lagi, keberingasan geng motor saat menghabisi nyawa R di depan istri dan dua anaknya.

Dalam peristiwa tersebut, geng motor awalnya menendang korban R yang tengah membonceng istri dan anaknya.

Begitu korban jatuh, pemuda berandal tersebut menyerang secara membabi buta menggunakan senjata tajam.

Korban yang sudah minta ampun dan berusaha menghjndar masih dikejar sembari disabet senjata tajam.

Sampai-sampai korban R terjatuh di selokan dengan harapan tak diserang lagi oleh pemuda berandal.

Istri Hamil 5 Bulan

Saat ini, suaminya yang berinisial R tersebut tengah menunggu persaoinan anak ketiganya.

Sang istri saat ini sedang hamil 5 bulan.

Namun takdir berkata lain, R tewas dianiaya sekelompok geng motor yang mayoritas masih berusia di bawah umur.

Mirisnya lagi, kematian R disaksikan istri dan dua anaknya yang masih balita.

Peristiwa berdarah itu terjadi di kawasan Sei Mati simpang kantor Medan Labuhan Rabu (20/4/2022) hampir tengah malam.

R meregang nyawanya setelah mengalami luka bacok oleh puluhan anggota geng motor.

Istri dan dua anaknya pun mengalami luka-luka di tubuhnya.

Sementara itu viral di media sosial foto-foto istri dan anak-anak R.

Dua anak R mengalami luka lumayan parah di wajahnya.

Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022). (TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH)
Suasana rumah korban di Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (21/4/2022). (TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH) ()

Sementara sang istri mengalami luka-luka bekas jatuh dari motor di tangannya.

Di foto lain, terlihat sang istri memeluk anak perempuannya sambil menangis.

Niat beli makan, malah berpapasan dengan geng motor.

Kala itu R mengajak istri dan dua anaknya pergi untuk membeli jamu dan makan menggunakan sepeda motor sekira pukul 22:20 WIB.

Sebelum berangkat, R sempat berpamitan kepada Eni, sang mertua.

Beberapa jam berlalu Eni keheranan karena anak dan menantunya belum pulang ke rumah.

Padahal, waktu sudah menunjukan pukul 23:00 WIB.

Hingga akhirnya sekira pukul 00:30 WIB, Eni mendapatkan kabar duka dari istri R.

"Jam setengah satu dapat kabar dari anak saya, dia nelpon ngasih kabar R sudah meninggal dibegal,"

"Kami langsung terkejut," ucap Eni di kediamannya dikutip TribunJakarta.com dari TribunMedan, Kamis (21/4/2022).

Mendapatkan kabar tersebut, Eni langsung bergegas ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, Eni terpukul melihat sang menantu dalam kondisi tak bernyawa.

"Langsung ke rumah sakit,"
"Sampai di sana korban sudah ditutup.

Mereka baru mau pulang beli jamu," sambungnya.

Diceritakan Eni, malam itu menantunya dikejar sekawanan geng motor di perjalanan pulang ke rumah di kawasan Sei Mati, Medan Labuhan.

Para geng motor ini sempat menendang sepeda motor R yang sedang melaju hingga jatuh ke aspal.

Alhasil, R bersama dua anak dan istrinya yang sedang mengandung itu ikut terjatuh dari motor.

Begitu terjatuh, R langsung jadi sasaran keberingasan geng motor hingga nyawanya melayang.

Para pelaku yang jumlahnya puluhan itu membabi buta membacok R menggunakan senjata tajam.

R sempat lari menyelamatkan diri sampai terjatuh ke parit dalam keadaan bersimbah darah.

Saat itu, dua anak R yang masih balita menjadi saksi sang ayah dianiaya dengan keji.
Begitu juga dengan istri R yang melihat penderitaan suaminya sampai meninggal dunia.

"Korban dikejar sama geng motor itu sampai ke dalam gang, ditendang motornya sampai jatuh,"

"Menjerit anaknya, tapi mereka enggak peduli dibacok ya korban," sambung Eni.

R tewas meninggalkan istri yang sedang mengandung lima bulan dan dua anak.

"Anak saya lagi hamil lima bulan, gimana perasaan orang tua ya,"

"Anaknya dua orang, anak nya masih kecil - kecil istrinya lagi hamil tega kali orang itu," ucapnya.

Sementara itu, tiga dari puluhan orang yang menganiaya R akhirnya diamankan polisi.

Tiga tersangka itu di antaranya Ayub Pulungan warga Jalan Jawa, Belawan, Azhari warga Jalan Bawal, Pajak Baru, Belawan, dan Abdul Salam warga Jalan Alu Alu, Belawan Bahagia.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, ketiga tersangka ditangkap di lokasi terpisah.

"Dalam waktu kurang lebih lima sampai enam jam, Sat Reskrim Polres Belawan yang dibackup oleh Jatanras Polda Sumut mengamankan tiga orang pelaku," kata Hadi, Kamis (21/4/2022).

Hadi menambahkan, dua diantara tersangka yang diamankan merupakan otak pelaku pembantaian tersebut.

Namun, Hadi belum membeberkan identitas otak pelaku lainnya yang masih kabur.

Polisi juga masih mengejar pelaku lain yang masih berkeliaran.

"Dua tersangka adalah otak dari pada pelaku. Sekarang ada ada beberapa lagi yang masih dilakukan pengejaran," ucapnya.

R tewas dengan luka cukup besar di bagian dada. Sementara dua anak R terluka di kening dan kepala. (Tribun Jakarta)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved