Misteri Kematian Mahasiswa Kedokteran
Misteri Kematian Mahasiswa Kedokteran Malang, Sosok Pacar Disebut Orang Terakhir yang Bertemu Korban
Kematian mahasiswa Kedokteran asal Universitas Brawijaya Bagus Prasetyo Lazuardi masih menyisakan misteri.
TRIBUNMATARAMAN.com | PASURUAN - Kematian mahasiswa Kedokteran asal Universitas Brawijaya Bagus Prasetyo Lazuardi masih menyisakan misteri.
Diketahui korban diketahui tewas usai ditemukan warga di area semak - semak di Kecamatan Purwodadi.
Saat ditemukan, mayat dokter muda ini kondisinya mengenaskan. Tubuhnya sudah menghitam. Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Dugaan kuat Bagus menjadi korban pembunuhan.
Indikasi lainnya, diduga kuat mayat sudah beberapa hari dibuang di lokasi penemuan.
Saat ditemukan korban masih menggunakan pakaian lengkap.
Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji pun juga masih di tangan. Selain itu, sabuk pun juga masih ada. Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
Hingga sampai saat ini polisi masih bekerja keras untuk mengungkap kasus kematian Bagus Prasetyo.
Salah satu sosok yang diperiksa oleh kepolisian adalah pacar korban yakni TS.
Menutu Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada TS.
"Sudah kami periksa. Anggota sudah berangkat ke Malang untuk melakukan interogasi kepada pacar BPL," katanya.
Dia mengatakan, pacar BPL adalah orang pertama yang dimintai keterangan. Sebab, sebelum ditemukan meninggal dunia, BPL dikabarkan keluar dengan kekasihnya yang ada di Malang.
"Hasilnya nanti akan kami sampaikan. Yang jelas, pacarnya terakhir ketemu ya tanggal 7 kemarin. Memang sempat keluar untuk makan, dan sudah setelah itu pulang," tambah Kasat.
Menurut Kasat, selain kekasihnya, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah saksi - saksi yang mengetahui penemuan mayat BPL. "Sudah ada yang kami periksa beberapa saksi di lokasi penemuan," lanjut dia.
Hasil Autopsi Sebut Ada Indikasi Korban Tewas Dibunuh
Sementara itu hasil Aotopsi yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda - tanda ganjal penyebab kematian korban.
"Dari dokter yang melakukan otopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan tumpul di bagian dada, sehingga paru - parunya mengempis," kata AKP Adhi Putranto Utomo.
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru - parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal. "Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
Terkait apa motifnya dan siapa pelakunya, Kasat mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam. Ia memastikan, timnya masih bekerja sampai sekarang. "Mudah - mudahan segera membuahkan hasil," tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Ilustrasi-Pembunuhan-Mahasiswa-Kedokteran.jpg)