Misteri Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran
Polisi Ungkap Hasil Otopsi Mahasiswa Kedokteran yang Diduga Dibunuh di Pasuruan
Polisi telah melakukan otopsi terhadap jenazah mahasiswa Kedokteran di Malang yang diduga dibunuh di Pasuruan. Apa penyebab kematiannya?
Reporter: Galih Lintartika
TRIBUNMATARAMAN.com | PASURUAN - Satreskrim Polres Pasuruan mengungkap hasil otopsi jenazah mahasiswa jurusan kedokteran yang ditemukan tewas di sebuah lahan kosong di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Otopsi yang dilakukan di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong menunjukkan tanda - tanda ganjal penyebab kematian mahasiswa berinisial BPL tersebut.
"Dari dokter yang melakukan otopsi disimpulkan jika BLP ini mengalamai kekerasan tumpul di bagian dada, sehingga paru - parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Malang Asal Tulungagung yang Diduga Jadi Korban Pembunuhan Dimakamkan di Blitar
Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru - parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal. "Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.
Terkait apa motifnya dan siapa pelakunya, Adhi mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam. Ia memastikan, timnya masih bekerja sampai sekarang.
"Mudah - mudahan segera membuahkan hasil," tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, BPL (25) diketahui sebagai seorang mahasiswa jurusan kedokteran di sebuah kampus di Malang.
Dari data yang didapatkan kepolisian, dia tinggal di Tulunganggung, Jawa Timur.
Saat ditemukan, mayat dokter muda ini kondisinya mengenaskan. Tubuhnya sudah menghitam. Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.
Dugaan kuat, anak muda ini menjadi korban pembunuhan. Indikasi lainnya, diduga kuat mayat sudah beberapa dibuang di lokasi penemuan. Mayat ditutupi semak - semak untuk tidak menarik perhatian.
Hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Mayat masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan. Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.
Bahkan, arloji dan sabuk masih terpakai. Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Penemuan-Mayat-di-Purwodadi.jpg)