Bos Tembak Anak Buah

Pria di Probolinggo Tewas Tertembak Saat Temani Bos Latihan Menembak, Tangis Keluarga Pecah

Seorang pria di Probolinggo tewas terkena tembakan saat menemani bosnya latihan menembak. Tangis keluarga seketika pecah.

Editor: eben haezer
Tribunnews
Ilustrasi Senapan Angin, untuk artikel Nyawa Anak Buah Hilang di Tangan Bosnya Ketika Gagal Mendaratkan Peluru Senapan Angin ke Sasaran Kardus 

Reporter: Danendra Kusumawardana

TRIBUNMATARAMAN.com | PROBOLINGGO - Suasana haru menyelimuti kamar jenazah RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo

Di sana terbaring jenazah Idam Kholik (30) warga Dusun Rondokuning, Desa Bulang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo yang meregang nyawa usai tertembak peluru senapan angin milik bosnya, Daud Patriono Immanuel. 

Pihak keluarga korban mengangis histeris mendapati Idam telah meninggal dunia. 

Baca juga: Kronologi Nyawa Anak Buah Hilang di Tangan Bosnya Usai Tertembak Peluru Senapan Angin Saat Latihan

Tak terkecuali kakak pertama korban, Nurul Fadilah.

Nurul tak kuasa menahan air matanya tumpah tatkala berada di dalam kamar jenazah. 

Nurul mengatakan, dirinya mendapat kabar adiknya Idam sudah meninggal dunia sekitar pukul 13.30 WIB. 

Namun, kabar yang disampaikan, Idam bukan meninggal karena tertembak, melainkan kecelakaan. 

"Saya terkejut sesampainya di rumah sakit. Ternyata adik kedua saya, meninggal dunia karena tertembak," katanya, Kamis (7/4/2022). 

Suasana kamar jenazah RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Suasana kamar jenazah RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. (tribunjatim/danendra kusumawardana)

Dengan nada lirih, Nurul mengungkapkan telah menyerahkan sepenuhnya kejadian ini kepada polisi. 

Pihak keluarga juga sepakat untuk dilakukan autopsi. 

"Kami mengikuti proses hukum saja," terangnya. 

Perempuan 31 tahun itu menceritakan kalau Idam sudah setahun bekerja dengan bosnya, Daud. Perusahaan bosnya itu belum diketahui pasti. Sebab, Nurul tak menyebutkan. 

Idam merupakan salah satu karyawan yang disenangi oleh Daud. Karena Idam dikenal karyawan yang rajin serta nurut. 

"Adik saya sering diajak berburu hewan sama bosnya," urainya. 

Hingga pukul 18.00 WIB, Polsek Maron masih menunggu tim forensik dari Polda Jawa Timur. 

Sebab, RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, tidak memiliki dokter forensik untuk pemeriksaan autopsi dalam. 

Kendati begitu, pihak rumah sakit memfasilitasi tempat untuk autopsi. 

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, Idam Kholik (30) warga Dusun Rondokuning, Desa Bulang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo meregang nyawa usai tertembak peluru senapan angin milik bosnya. 

Timah panas itu bersarang di dada kanannya atau paru-paru. 

Kapolsek Maron, Iptu Samiran mengatakan peristiwa nahas itu terjadi ketika Idam menemani bosnya, Daud Patriono Immanuel (52) warga Perumahan Taman Bambu, Desa Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Kamis (7/4/2022) sekira pukul 12.45 WIB. 

Daud kala itu berlatih menembak di ladang persawahan di Dusun Sukun, Desa Gerongan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

"Pelaku sedang berlatih menembak di area pesawahan. Sasaran tembaknya berupa kardus yang ditempelkan ke pohon kelapa," katanya. 

Beberapa kali, lanjut Samiran, tembakan pelaku  berhasil mengenai sasaran. 

Tak lama, sasaran kardus mendadak jatuh akibat hentakan peluru. 

Idam pun meletakkan sasaran kardus ke posisi semula. 

Belum sempat menjauh, pelaku langsung membidik dan menarik tuas senapan angin

Ironisnya, peluru senapan angin meleset dari sasaran kardus. 

Peluru itu meluncur deras dan mendarat ke dada kanan Idam. Korban pun langsung terkapar. 

Tindakan sembrono tersebut masih didalami pihak kepolisian. 

"Untuk sementara, pelaku kurang hati-hati dalam membidik sehingga peluru mengenai korban. Jarak korban berdiri dengan posisi menembak pelaku sekitar 60 meter," jelasnya. 

Polisi saat ini telah mengamankan pelaku beserta senapannya ke Polsek Maron guna pemeriksaan lebih lanjut. (nen) 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved