Suami Bunuh Istri di Tulungagung
Detik-detik Geger Geden di Rejotangan Tulungagung, Penjualan Tanah Picu Suami Bunuh Istri
"Kedua sudah berkonflik sejak tujuh tahun lalu, kemudian pisah ranjang," terang Kades Tenggong, Saji.
Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
Penganiayaan berlangsung di rumah Robiyah di RT 3 RW 3 Dusun Krajan Desa Tenggong, Kecamatan Rejotangan.
"Kedua sudah berkonflik sejak tujuh tahun lalu, kemudian pisah ranjang," terang Kades Tenggong, Saji, Selasa malam.
Lanjut Saji, tak lama setelah konflik, Robiyah membuat rumah sendiri.
Jaraknya sekitar 100 meter dari rumah mereka sebelumnya.
Meski sudah pisah rumah, Robiyah kerap mengadu karena mereka terus berkonflik.
"Setidaknya kami sudah tiga kali melakukan mediasi. Setiap kali mediasi mereka rukun, seperti tidak ada masalah," sambung Saji.
Sumber konflik adalah tanah harta bersama pasangan dua anak ini.
Tanuri ingin menjual sebidang tanah mereka, namun Robiyah tidak menyetujuinya.
Beberapa hari sebelum kejadian mereka sudah melakukan pengukuran tanah.
"Selama pengukuran juga tidak ada masalah. Kami tidak menduga sampai kejadian seperti ini," ucap Saji.
Salah satu anak pasangan ini sempat datang menemui Saji.
Ia mengadu karena kedua orang tuanya sedang berkonflik.
Namun setiba di rumah Robiyah, korban sudah tergeletak di teras rumah.
"Saya datang sudah parah. Niatnya dibawa ke klinik paling dekat, namun korban meninggal dunia," ungkap Saji.
Sejumlah tetangga sempat melihat Tanuri menjambak rambut Robiyah