Berita Persik Kediri
Manajemen Persik Enggan Komentari Polemik Venue Laga Terakhir Bali United di Stadion I Wayan Dipta
Manajemen Persik Kediri enggan komentari terkait polemik venue laga terakhir Persik Kediri vs Bali United di Stadion I Wayan Dipta Gianyar
Laporan wartawan Lutfi Husnika
TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Manajemen Persik Kediri enggan komentari terkait polemik venue penyelenggaraan laga terakhir Persik Kediri vs Bali United di Stadion I Wayan Dipta Gianyar.
Saat dikonfirmasi TRIBUNMATARAMAN.COM, Media Officer Persik Kediri Anwar Bahar Basalamah mengatakan jika timnya lebih fokus untuk persiapan Bali United.
Pihak manajemen enggan membeberkan terkait surat dari PT LIB, mengenai jawaban persetujuan penyelenggaraan laga Persik Kediri vs Bali United di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali.
"Kami untuk saat ini memilih fokus ke laga melawan Bali united." ujar Basalamah.
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: PSIS Semarang Menang Dramatis Lawan Persela Lamongan dengan Skor 2 - 1
Basalamah menyampaikan terkait polemik venue penyelenggaraan di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali, biarkan publik yang menilai.
"Soal masalah itu, kami biarkan publik yang menilai sendiri. Kami hanya fokus untuk persiapan tim," tegas Media Officer Persik Kediri.

Seperti yang diketahui sebelumnya Pertandingan pamungkas Persik Kediri vs Bali United menjadi polemik ketika diusulkan penyelenggaraan di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali.
Baca juga: Update Polemik Vaneu Penyelenggaran Laga Persik Kediri vs Bali United: PT LIB Serahkan ke Polda Bali
Diketahui jika Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali merupakan home base milik Bali United.
Semenjak penyelenggaraan pertandingan Liga 1, Bali United tak pernah melaksanakan laga di Stadion I Wayan Dipta.
Namun, polemik muncul ketika PT LIB ( Liga Indonesia Baru) ingin menempatkan laga terakhir Bali United vs Persik Kediri di Stadion I Wayan Dipta.
Baca juga: Berita Persik Kediri Hari ini: Ungkapan Bangga Pelatih & Optimis Antarkan ke Peringkat 10 Besar
Salah satu polemik yang muncul adalah terkait kecemburuan, sejumlah klub lain yang tak bisa melaksanakan pertandingannya di masing - masing home basenya.
Sementara itu PT LIB punya alasan tersendiri mengapa melaksanakan pertandingan di Stadion I Wayan Dipta. Salah satunya adalah Stadion I Wayan Dipta veneu yang memenuhi syarat, untuk penyerahan tropi juara Liga 1.
Hingga akhirnya PT LIB menyurati 17 klub peserta Liga 1, untuk meminta persetujuan terkait penyelenggaran laga Bali United vs Persik di Stadion I Wayan Dipta.
Namun belakangan ini Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita angkat bicara.
Ia menyampaikan jika pihaknya sudah tidak akan lagi memakai hak suara dari 17 klub Liga 1 2021/2022 untuk meminta apakah Bali United bisa bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, atau tidak.
Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa PT LIB kini akan menyerahkan keputusan itu kepada Polda Bali.
"Jadi permintaan persetujuan yang kami berikan ke 17 klub Liga 1 2021/2022 hasilnya sudah tidak relevan lagi alias tidak kami gunakan," kata Akhmad Hadian Lukita, Selasa 29 Maret 2022.
Keputusan itu diambil setelah PT LIB berdiskusi dengan PSSI dan Polda Bali terkait rencana pesta juara Bali United di pekan ke-34 Liga 1 2021/2022.
Dari hasil diskusi itu, PT LIB memahami dengan apa yang disampaikan oleh Polda Bali.
"Akhirnya semuanya akan diambil alih oleh pihak keamanan setempat yaitu Polda Bali."
"Jadi Polda Bali sudah Menganalisa semuanya dan melakukan persiapan juga,” kata pria asal Bandung, Jawa Barat, tersebut.
Dengan ucapan tersebut itu berarti kemungkinan besar Bali United akan bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Meskipun demikian, Akhmad Hadian Lukita tidak bisa memastikannya.
"Belum tahu (bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta) karena rekomendasinya juga belum keluar."
Lukita juga menyatakan pihaknya sedang mengusahakan ijin ke semua stadion untuk bisa menggelar laga penutupan.
"Kami juga masih meminta izin ke semua stadion untuk bisa menggelar laga penutupan." tambahnya.
Sebanyak 3 panggung telah disiapkan untuk mempersiapkan penutupan ini.
"Kami siapkan tiga panggung juga dan semoga saja rekomendasinya bisa cepat keluar biar kami bisa fokus di satu titik," kata Akhmad Hadian Lukita.