Pembantaian Ibu dan Anak
Petinggi Polisi Sampai Nangis Ceritakan Kekejian Pembantaian Ibu dan Anak Jasad Dibuang di Tol
jasad kedua korban dibuang Dony dari ketinggian 50 meter. Jasad bocah MFA saat dibuang tanpa mengenakan busana.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pembataian ibu dan anak yang tergolong sadis dan dramatis mengundang iba petinggi Polda Jateng saat menceritakan kronologinya.
Direskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro yang memimpin jumpa pers bicaranya sampai terbata-bata saat menerangkan kebiadaban pelaku.
Pasalnya, untuk membunuh MFA, bocah 5 tahun caranya sangat sadis.
Korban MFA, anak Bu Bidan, Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (33) sangat sadis hingga mengetuk hati petinggi kepolisian.
MFA disekap dalam kamar hingga korban mati lemas.
Setelah itu jasad MFA dalam kondisi tak mengenakan busana dibuang ke kolong jembatan Tol Semarang-Bawen KM 425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu (20/2/2022).
Untuk membuang anak tak berdosa itu, dilempar dari ketinggian 50 meter ke semak-semak.
Ketika jumpa pers berlangsung, Kombes Djuhandani terlihat 2 kali menitikkan air mata.
"Kasus ini memang cukup dramatis," ujar Kombes Djuhandani saat di Polda Jateng.
Dalam gelar ungkap kasus itu Kombes Djuhandani sebanyak dua kali menahan tangis.
Ia menitikkan air mata saat menjelaskan kondisi korban MFA yang masih berusia 5 tahun.
Jasad MFA ditemukan sudah tinggal kerangka, Rabu (23/2/2022).
"Mohon maaf kita berduka terhadap korban. Kita punya anak tentu melihat kasus itu sangat dramatis," katanya sembari menahan air mata yang jatuh.
Lebih tragis lagi, jasad kedua korban dibuang Dony dari ketinggian 50 meter. Jasad bocah MFA saat dibuang tanpa mengenakan busana.
Sementara jasad bu bidan dibungkus sarung dengan kondisi sudah membusuk.