Pembunuhan Bu Bidan dan Anaknya

Fakta di Balik Kasus Dramatis Bu Bidan & Anaknya Oleh Pria Beristri, Direskrimum Tahan Air Mata

Pria dengan pangkat tiga melati di pundak itu terlihat 2 kali menitikkan air mata. "Kasus ini memang cukup dramatis," ujar Kombes Djuhandani.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Istimewa
Jasad Bu Bidan yang dibungkus sarung oleh pelaku saat ditemukan di kolong tol Semarang 

"(Tapi) pelaku masih terikat perkawinan dan punya satu anak dari istri sah," tambahnya, dilansir dari Kompas.com.

Kronologi

Awalnya, Dony membunuh anak Sweetha, MFA yang masih berusia 5 tahun karena dinilai nakal.

Aksi kejamnya ini bermula saat Sweetha menitipkan MFA pada Dony karena sudah merasa percaya.

Dilansir dari TribunJateng.com, cara Dony memperlakukan korban sangat kejam, yakni disiksa dan tak diberi makan hingga kelaparan.

Tak hanya itu, Dony juga menyekap MFA di dalam kamar hingga korban mati lemas.

Setelahnya, ia membuang jasad MFA dalam keadaan tanpa busana ke kolong jembatan Tol Semarang-Bawen KM 425 Susukan, Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu (20/2/2022).

Beberapa hari kemudian, Sweetha meminta agar Dony mempertemukan dirinya dengan sang anak.

Merasa panik, Dony lalu mengajak Sweetha bertemu di exit Tol Sukun, Banyumanik, Kota Semarang.

Dari sana, keduanya menuju sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.

Saat di hotel tersebut, Sweetha kebetulan melambaikan tangan dengan seorang pria.

Dony pun menanyakan pada Sweetha siapa sosok pria tersebut, yang kemudian menjadi alibi pelaku menghabisi korban.

Di dalam hotel, ia mencekik korban hingga tewas lalu membungkusnya menggunakan sarung dan dibuang ke tempat yang sama seperti MFA.

"Pelaku memilih membuang di tempat yang sama karena merasa aman,"

"Tempat pembuangan korban MFA dan Sweetha atau ibu dan anak itu hanya berjarak 50 meter," kata Djuhandani.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved