Berita Kediri

Kota Kediri Klaim Sudah Mencapai Herd Immunity

Kadinkes Kota Kediri mengklaim bahwa Kota Kediri telah berhasil mewujudkan herd immunity. Jumlah kasus covid-19 di Kota Kediri juga terus turun

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
TribunMataraman.com/Didik Mashudi
Kegiatan vaksinasi anak usia 6- 13 tahun di Kota Kediri 

TRIBUNMATARAMAN.com | KEDIRI - Kasus Covid-19 di Kota Kediri mengalami penurunan. Tren  penurunan jumlah kasus Covid 19 dari yang sebelumnya mencapai 50 hingga 100 kasus per hari, saat ini menjadi di bawah 50 kasus per hari. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr Fauzan Adima menjelaskan, angka penurunan tersebut terjadi karena program vaksinasi dosis I dan II di Kota Kediri telah berhasil melampaui target.

“Kota Kediri sudah berhasil mencapai herd immunity yang dapat diukur dari capaian vaksinasi dosis II yang mencapai 125 persen. Minimal 75 persen untuk bisa dikatakan mencapai herd immunity," jelas dr Fauzan Adina, Minggu (13/3/2022).

Dia mengatakan, indikator herd immunity tidak ditentukan oleh capaian vaksinasi booster, karena vaksin booster fungsinya untuk menambah imunitas.

Sementara data capaian vaksinasi di Kota Kediri pada 10 Maret 2022 berdasar Fasilitas Kesehatan (Faskes) dosis I: 139,74 persen; dosis II: 126 persen; dosis III: 14,75 persen. 

Lebih rincinya, vaksinasi anak, dosis I: 107,47 persen; dosis II 86,69 persen; vaksinasi remaja, dosis I: 196,62 persen; dosis II: 194,54 persen; dosis III: 1,29 persen, vaksinasi lansia, dosis I: 70,02 persen; dosis II: 63,47 persen; dosis III: 12,60 persen, vaksinasi pelayan publik, dosis I: 191,62 persen; dosis II: 177,65 persen; dosis III: 15,35 persen, serta vaksinasi masyarakat umum, dosis I: 112,04 persen; dosis II: 134,78 persen dosis III: 19,780 persen.

Terkait wacana pergeseran dari pandemi menuju endemi, dr Fauzan berpendapat  hal tersebut perlu diterapkan secara hati-hati dengan melakukan kajian terhadap data kasus Covid-19.

Apabila Pemerintah Indonesia menyatakan pandemi telah bergeser menjadi endemi, pihaknya merasa bersyukur. Hal tersebut dapat mengurangi daftar pekerjaan tenaga kesehatan (nakes). 

“Kalau statusnya pandemi, satu kasus positif akan kita lakukan tracing dan testing kepada minimal 15 orang. Kalau sudah menjadi endemi, hal tersebut tidak perlu lagi,” jelasnya. 

Diharapkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. "Kita harus tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Kalau ada yang sakit harus tetap diobati,” jelasnya.(didik mashudi)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved