Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api
Ditgakkum Korlantas Polri Olah TKP Insiden Tabrakan Bus Harapan Jaya Vs KA Rapih Dhoho
Polda Jatim menggelar olah TKP tabrakan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Senin (28/2/2022).
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Kasi Sidik Laka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Tri Yulianto memimpin olah TKP tabrakan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Senin (28/2/2022).
AKBP Tri Yulianto juga menerjunkan Unit Traffic Accident Analysis, untuk mengumpulkan data digital.
Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk menganalisas penyebab kecelakaan, baik faktor kendaraaan, manusia, jalan dan lingkungan.
"Dengan analisa ini semoga bisa membantu penyidik untuk mengungkap kecelakaan ini," terang Tri.
Tri sempat melihat rambu-rambu pengaman perjalanan kereta api di sekitar lokasi kejadian.
Mulai dari tanda gambar kereta api, sampai papan peringatan akan melewati perlintasan kereta api.
Tri juga melihat upaya penyempitan jalan yang dilakukan PT KAI, untuk menghalangi kendaraan besar melintas.
Hasil akhir TAA ini berupa video tiga dimensi.
Video ini memberikan gambaran titik benturan, kecepatan kendaraan hingga kondisi pascabenturan.
Hasil ini akan dikoordinasikan dengan Satlantas Polres Tulungagung yang melakukan penyelidikan.
"Jadi sekarang belum bisa disimpulkan, karena masih mengumpulkan keterangan dan mengumpulkan data," sambung Tri.
Alat yang diberi nama 3D lazer scanner ini dilengkapi kamera berteknologi tinggi.
Di dalamnya ada penggabungan ilmu telematika dengan sistem.
Di dalamnya ada perangkat lunak yang tersistem, sehingga bisa melakukan analisa rekonstruksi dengan gambar 3 dimensi.
Lebih jauh Tri mengungkapkan, lokasi kejadian ada di jalan kabupaten.
Jalan juga sudah dilengkapi dengan berbagai rambu peringatan.
Sesuai ketentuan seharusnya bus tidak boleh melintas di jalan ini.
"Namun kecelakaan masih tetap terjadi," ucapnya.
Usai melakukan olah TKP, Tri melakukan forum groups discussion (FGD) dengan para pihak terkait.
FGD ini akan jadi ajang mendengarkan usulan, hingga nanti menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan. (David Yohanes)