Berita Nganjuk

Kejari Nganjuk Gelar Penyuluhan Hukum Untuk Para Santri Lewat Program "Jamaah Sae"

Kejari Nganjuk menggelar penyuluhan hukum kepada para santri Pondok Pesantren dengan harapan agar para santri itu tak tersandung masalah hukum.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/ahmad amru muiz
Kepala Kejaksaan Negeri Nganjuk, Nophy Tennophero Suoth (tengah) saat memberikan penyuluhan tentang hukum kepada para santri di Pondok Pesantren Modern Sumber Daya At-Taqwa (Pomosda), Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.  

TRIBUNMATARAMAN.com | NGANJUK - Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk menggelar penyuluhan hukum kepada para santri Pondok Pesantren.

Kali ini penyuluhan hukum dikemas dalam program "JAMAAH SAE" yang digelar di Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (POMOSDA), Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Sekitar 400 santri mengikuti kegiatan ini.

Kepala Kejari Nganjuk, Nophy Tennophero Suoth mengatakan, kegiatan penyuluhan hukum program Jaksa Masuk Pesantren yang dikemas dengan "JAMAAH SAE" tersebut merupakan bagian dari inovasi dan komitmen Kejari Nganjuk untuk meningkatkan kesadaran hukum kepada warga negara. Terutama masyarakat yang statusnya masih pelajar dan para santri.

"Ini merupakan kegiatan terobosan yang dilakukan Kejari Nganjuk untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang hukum," kata Nophy Tennophero Suoth melalui Humas Kejari Nganjuk, Dicky Andy Firmansyah, Jumat (182/2022).

Dikatakan Nopby, program bertema "Kenali Hukum Jauhi Hukuman" itu bertujuan mencegah terjadinya tindak pidana dengan cara mengenalkan dan melakukan pembinaan hukum sejak dini khususnya di pondok-pondok pesantren.

Diharapkan nantinya para santri tidak tersangkut permasalahan yang berkaitan dengan hukum.

Kegiatan itu dilaksanakan dengan metode dialog interaktif dan diikuti para santri yang terlihat cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut. Hal itu juga terbukti dengan banyaknya pertanyaan dari para santri kepada narasumber maupun respon atas pertanyaan dari tim penyuluhan hukum Kejari Nganjuk.

Diungkapkan Nophy, kalangan pelajar merupakan gerbong utama dari generasi muda yang mempunyai posisi dan peran strategis dalam pembangunan. Yang mana mereka kelak yang akan menentukan arah dan tujuan negara.

"Artinya, masa depan suatu bangsa dan negara akan ditentukan dari kesiapan dan kemampuan serta kualitas dari generasi muda dan para pelajar terkhusus para santri," tutur Nophy Tennophero Suoth. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved