Tragedi Ritual Pantai Payangan Jember

Begitu Keluar Dari RS, Pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara Langsung Dibawa Polisi

Nurhasan, pimpinan kelompok Tunggal Jati Nusantara yang ritual di pantai Payangan, langsung dibawa ke kantor polisi setelah keluar dari RS.

Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/sri wahyunik
Nur Hasan, pimpinan kelompok Tunggal Jati Nusantara saat dibawa ke Polres Jember setelah menjalani perawatan di RS. 

Reporter: Sri Wahyunik

TRIBUNMATARAMAN.com | JEMBER - Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Nurhasan telah keluar dari rumah sakit setelah insiden ritual berujung maut di pantai Payangan, Jember, beberapa waktu lalu. 

Namun bukan pulang ke rumahnya, Nurhasan langsung dibawa ke Polres Jember di Jl Kartini. 

Dari pantauan Surya, Nurhasan memakai kaus berwarna merah marun, dan bersarung. Masih ada kasa penutup bekas suntikan infus di tangannya. 

Baca juga: MUI Jember Mengaku Tak Tahu Kelompok yang Menggelar Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember

Dia dijemput tim penyidik Pidana Umum Polres Jember ke RSD dr Soebandi Jember.

Setibanya di Polres Jember sekitar pukul 13.31 Wib. Selanjutnya dia dibawa masuk ke ruangan Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember. 

Sampai berita ini ditulis, wartawan masih menunggu Kasatreskrim Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna yang masih mengikuti video conference di Aula Rupatama Polres Jember. 

Nur Hasan adalah ketua padepokan Tunggal Jati Nusantara. 

Kelompok inilah yang menggelar ritual berujung maut di Pantai Payangan tersebut. 

Nur Hasan adalah warga desa Dukuh Mencek, kecamatan Sukorambi, Jember. 

Hampir setiap hari rumah Hasan dikunjungi tamu. Entah dari mana saja asal mereka. Apalagi kalau malam Jumat, jumlah tamu yang datang bisa sampai 20-an orang. 

Tetangga kanan-kirinya sudah biasa melihat rumah Hasan sering dikunjungi banyak tamu.

Maklum, Hasan di lingkungannya dikenal seorang paranormal.

Cerita yang beredar, dia dianggap punya kekuatan spiritual sehingga mampu menerawang nasib orang di masa depan, termasuk mengajak orang meraih ketenangan jiwa.

"Dia kalau kemana-mana pakai selendang hijau," kata Budi Harto, Sekretaris Desa Dukuh Mencek, beberapa waktu lalu. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved