Tragedi Ritual Pantai Payangan Jember
Korban Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Gabung Kelompok Ritual Karena Ingin Berubah
Salah satu korban ritual berujung maut di Pantai Payangan bergabung dengan kelompok ritual untuk mencari ketenangan hati dan karena ingin berubah
Reporter: Sri Wahyunik
TRIBUNMATARAMAN.com | JEMBER - Korban ritual berujung maut di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, sudah dimakamkan, Minggu (13/2/2022) malam.
Termasuk salah satu korban Sofiana Nazila (22) warga Jl Bungur Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang.
"Semalam jam 11 dimakamkan di Pemakaman Gebang Cukil, warga saya atas nama Sofi," ujar Ketua RT 01 RW 012 Kelurahan Jember Lor, Choiril kepada Surya, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Kapolres Jember Beber Alasan Digelarnya Ritual di Pantai Payangan Jember yang Akhirnya Berujung Maut
Jenazah Sofi tiba di rumah duka sekitar pukul 22.15 Wib. Selanjutnya, jenazah dimandikan dan disalati. Setelah proses perawatan jenazah selesai, dia dimakamkan.
Sofiana Nazila termasuk 11 orang korban ritual maut di Pantai Payangan. Dia anggota dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Jember.
Berubah Sejak Bergabung Kelompok Tunggal Jati Nusantara
Sofiana Nazila sudah empat tahun ikut Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Kepada sang ibu, Sofi ikut kelompok itu untuk mencari ketenangan hati.
"Katanya mau mencari ketenangan hati, mau berubah," ujar Dewi Soleha (48), ibunda Sofiana Nazila.
Dewi menuturkan, anaknya sempat menjadi remaja yang nakal. Dia mengkonsumsi minuman keras, seperti arak.
"Terus orangnya juga keras, tidak nurut sama saya. Dari situ, dia ingin berubah, terus diajak temannya untuk ikut kelompok itu supaya bisa berubah," kata Dewi.
Ketika ikut kelompok itu, kata Dewi, anaknya memang berangsur berubah.
"Memang tidak langsung berubah, setahun pertama belum. Namun setelahnya berubah, nurut sama saya. Terus dia bilang mendapat ketenangan hati," lanjutnya.
Karenanya, Dewi tidak melarang Sofi ikut kelompok tersebut. Bahkan setelah empat tahun berjalan, Sofi dinyatakan lulus.
Ketika ditanya apa saja yang dibaca dalam kajian kelompok, Dewi menyebut, bacaan di antaranya, selawat nabi.
"Tidak ada yang aneh, baca selawatan. Ya tetap salat seperti biasa," pungkasnya.
Seperti diberitakan, ritual kelompok Tunggal Jati Nusantara berujung maut, Minggu (13/2/2022). 11 orang meninggal dunia karena terseret ombak.