Berita Kediri

Harga Minyak Goreng Menjadi Pendorong Inflasi Kota Kediri

Angka inflasi Kota Kediri pada Januari 2022  terpantau dalam level aman. Inflasi sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,56

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
suryamalang/rifky edgar
Ilustrasi minyak goreng di toko ritel modern 

TRIBUN MATARAMAN.COM-KEDIRI
Angka inflasi Kota Kediri pada Januari 2022  terpantau dalam level aman. Inflasi sebesar 0,43 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,56. 

Angka inflasi tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan pada Bulan Desember 2021 yang mencapai 0,74.

Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, angka inflasi Kota Kediri di bawah Jawa Timur dan Nasional. Provinsi Jawa Timur angka inflasinya 0,46 dan Nasional 0,56.

Ada 10 komoditas yang menyebabkan inflasi, antara lain: beras (0,087 persen), daging ayam ras (0,066 persen), kontrak rumah (0,059 persen), rokok kretek filter (0,038 persen), upah asisten rumah tangga (0,027 persen), bedak (0,026 persen), apel (0,024 persen), soto (0,023 persen), tomat (0,022 persen) dan minyak goreng (0,022 persen). 

Kenaikan harga minyak goreng yang menjadi pendorong inflasi dikarenakan pasokan minyak goreng murah di pasar tradisional dan toko kelontong belum terdistribusi.

Sementara ada 10 komoditas penghambat inflasi, antara lain: cabe rawit (-0,087 persen), air kemasan (-0,048 persen), cabai merah (-0,044 persen), buah naga (-0,019 persen), telur ayam ras (-0,019 persen), biaya administrasi transfer (-0,013 persen), bayam (-0,012 persen), kacang panjang (-0,008 persen), kangkung (-0,007 persen), dan terong (-0,004 persen).

BPS mengimbau kepada Pemkot Kediri untuk tetap waspada terkait angka inflasi di Bulan Februari.

 “Kita harus waspada terhadap datangnya varian Omicron, karena jika ada penambahan penyitas Covid-19, tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan PPKM sehingga mengurangi aktivitas perekonomian masyarakat," jelasnya.

Sementara kenaikan cukai juga menyebabkan naiknya harga rokok. Selain itu terkait perubahan iklim tidak menutup kemungkinan menghambat produktivitas komoditas pertanian.

Saat ini perekonomian di Kota Kediri tengah bergerak ke arah yang lebih baik.

Diharapkan selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dalam mengendalikan inflasi pada bulan-bulan berikutnya. 

“Kita harus menyikapi jangan sampai kedatangan Omicron ini menghambat perekonomian. Sosialisasi kepada masyarakat agar tetap memenuhi Prokes, supaya tidak mengalami kenaikan kasus agar perekonomian tidak terhambat lagi,” tutupnya.

Sementara Chevy Ning Suyudi, Kepala Bappeda Kota Kediri menyampaikan Pemkot Kediri tetap menjaga stabilitas harga beberapa komoditas supaya tidak mengalami lonjakan. 

“Stabilitas ekonominya kita jaga, yang penting naik/turunnya tidak tajam sekali. Jadi ambangnya 0,5 sampai 1 jangan sampai ada kenaikan angka inflasi yang tajam,” jelasnya.

Sedangkan upaya mengendalikan kenaikan harga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri akan menjalin sinergi dengan beberapa stakeholder, yaitu BPS dan satgas pangan. 

Pemkot Kediri juga sigap mengadakan operasi pasar saat ada kenaikan harga kebutuhan dasar, serta sebagai upaya preventif menghalau fenomena panic buying.

Operasi pasar dapat digelar dalam bentuk bazar murah. Kalau terjadi kelangkaan bahan-bahan pokok atau saat pasokan terhambat di pasar tradisional, akan berusaha menyediakan beberapa produk yang langka.(didik mashudi)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved