Berita Tulungagung
Pasar Hewan Tulungagung yang Baru Tetap Dipuji Meski Masih Punya Banyak Kekurangan
Pedagang berpendapat kondisi PHT jauh lebih baik dibanding tempat lama di Pasar Hewan Beji Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM, TULUNGAGUNG
Hari pertama di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, kabupaten Tulungagung, Rabu (22/12/2021), disambut gembira para pedagang.
Mereka berpendapat kondisi PHT jauh lebih baik dibanding tempat lama di Pasar Hewan Beji Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.
Bukan saja lebih besar, PHT dilengkapi peneduh tambatan dari galvalum.
Selain itu masih ditambah pohon peneduh di antara deret tambatan.
Selain itu tempat tambatan sapi juga dikeraskan dengan beton.
"Kalau di tempat lama kan tanah, jadi kalau hujan sangat becek. Kalau di sini dijamin, karena dikeraskan dengan beton," ujar salah satu pedagang dari Srengat Kabupaten Blitar bernama Yudi.
Para pedagang dan pembeli juga tidak kepanasan, karena sarana peneduh menjangkau hampir semua area tambatan.
Namun pedagang lainnya, Nafi mengaku belum yakin dengan kualitas sanitasi PHT.
Sebab menurutnya saluran air yang ada sangat minim, dan ada titik yang berpotensi menggenang.
"Ini belum teruji keandalannya. Kalau nanti sudah ada hujan deras, baru ketahuan bagus atau tidak," ucapnya.
Salah satu pedagang senior, Mujiat, mengatakan secara umum PHT sudah bagus.
Namun ada sarana yang kurang, yaitu tempat menaikkan dan menurunkan sapi.
Jumlah yang ada saat ini hanya ada tiga, dan dianggap terlalu sedikit.
"Tiga masih sangat kurang. Seharusnya paling tidak ada 10 buah," ujar Mujiat.
Mujiat menambahkan, petugas juga harus tegas mengatur kendaraan para pedagang.
Sebab banyak pikap milik pedagang yang masuk area tambatan.
Kondisi ini selain menyebabkan semrawut, juga berpotensi merusak area tambatan.
"Lokasi parkirnya sangat luas, arahkan di tempat-tempat parkir yang ada. Jangan sampai ada yang masuk area tambatan," tegasnya.
Pemilik usaha Lembu Mustika ini juga mendukung jika hari pasaran di PHT ditambah.
Sebelumnya PHT hanya beroperasi setiap pasaran Pahing saja.
Jika ditambah maka pedagang seperti dirinya tidak perlu berkeliling ke pasar hewan lain.
"Jadi cukup belanja di sini saja, tidak perlu ke pasar hewan luar kota. Makanya bagus kalau pasarannya ditambah," tandas Mujiat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariyadi, mengatakan akan memperhatikan aspirasi pedagang.
Loading dock sebelumnya sengaja dibuat tiga, untuk kendaraan kecil, sedang dan besar.
Kendaraan kecil seperti pikap, kendaraan sedang berupa truk engkel dan kendaraan besar berupa truk jumbo.
"Dari tiga jenis kendaraan itu, ternyata mayoritas jenis kendaraan sedang. Jadi mungkin loading dock-nya akan kami tambah yang sedang," ujar Tri. (David Yohanes)