Joki Vaksin Disuntik 16 Kali, dr Tirta Ungkap Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Heboh joki vaksin disuntik 16 kali. Dokter Tirta angkat suara soal efek samping yang mungkin terjadi
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Belakangan ini publik dihebohkan dengan seorang pria yang mengaku menjadi joki vaksin.
Pria barnama Abdul Rahim (49) itu mengaku sudah divaksin 16 kali dan dibayar Rp100 ribu-Rp800 ribu oleh pelanggannya.
Menanggapi peristiwa tersebut, dr Titra membahas efek samping yang mungkin dialami oleh joki vaksin itu.
Baca juga: Anak Nathalie Holscher Jalani USG Kepala, Istri Sule Tak Tega Lihat Anaknya: Semoga Nggak Papa
Sebagaimana disampaikan dr Tirta melalui unggahan di media sosialnya pada Rabu (22/11/2021).
Dalam unggahannya, dr Tirta membahas soal efek yang kemungkinan timbul dari belasan suntikan vaksin tersebut.
Ia membandingkan si joki vaksin yakni Abdul Rahim dengan tokoh fiksi Thanos yang terkenal karena kekuatannya yang dahsyat.
"Mantep, wis ngluwihi (sudah melebihi) thanos bosku, dan ajukan rekor dunia "orng yg mendapat vaksin covid terbanyak di dunia," tulis dr Tirta
Menurut dr Tirta efek saming vaksin berlebihan mungkin berbeda pada setiap individu.
Jika orang tersebut cukup kuat, maka ia tidak akan mengalami efek samping.
Namun, jika sebaliknya, penerima akan mengalami reaksi alergi yang parah.
"Apa efeknya di vaksin 16x ? Tergantung kondisi badan masing2 orang. Jika kuat, yabga ada efeknya, tapi kalo ga kuat, bisa terjadi reaksi alergi yg parah," tambahnya.

Baca juga: Potret Rumah Gala Sky Hasil Donasi Rp2,4 Miliar, Keluarga Bibi Gelar Pengajian di Hari Ultah Vanessa
Lebih lanjut, dr Tirta juga menyoroti lemahnya sistem vaksinasi yang ada di Indonesia.
Pasalnya, petugas masih kecolongan soal verifikasi data yang menyebabkan Abdul bisa menjad joki vaksin dan disuntik belasan kali.
"Sekedar hikmah, joki vaksin, ini pertanda verifikasi data kita masih ga bagus Instruksi dari hulu, ga dilanjutkan dengan bagus sampai hilir
Kalo misal berita ini ga benar, ya brarti harus diselidiki hehe," tulis dokter Tirta.