Video Pilu Pengungsi Semeru Minta Mukena Untuk Salati Anaknya yang Meninggal, Relawan Terdiam
Beredar video memilukan dari pengungsi korban erupsi Gunung Semeru yang meminta mukenah kepada relawan untuk salati anaknya yang meninggal
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Beredar video memilukan dari pengungsi korban erupsi Gunung Semeru.
Dalam video yang ramai di media sosial itu, tampak ibu-ibu yang meminta mukenah kepada relawan.
Ia mengaku membutuhkan mukenah lantaran hendak menyolati anaknya yang meninggal.
Baca juga: Kecurangan Tes Seleksi Pengisian Perangkat Desa di Kecamatan Papar Diadukan ke Inspektorat
Sontak, video tersebut membuat warganet terenyuh.
Diketahui, video itu diunggah oleh pemilik akun TikTok @IchaChubby.
Tampak seorang ibu-ibu mengenakan jilbab kuning meminta mukenah kepada relawan.
"Anu buk, sampeyan butuh mukena ya?," tanya seorang petugas relawan.
Sang ibu pun menceritakan alasan mengapa dirinya membutuhkan mukena.
"Iya anak saya meninggal, saya butuh salat ini," jawab ibu tersebut.
Kedua petugas relawan yang tadinya sibuk membagikan barang sontak terdiam.
Mereka nampak membisu beberapa detik.
Kemudian seorang relawan nampak mengangkat tangannya untuk meminta maaf.
Baca juga: Pengakuan Orang Tua Santriwati Korban Herry Wirawan, Curiga Perubahan Anak Hingga Konsultasi ke Kiai
Sang pengunggah menyebut kejadian ini terjadi di daerah Candipiro, Lumajang, Senin (6/12/2021).
Pengunggah video yang diketahui bernama Ica sengaja memviralkan video ini untuk meminta bantuan kepada publik untuk korban erupsi Semeru.
"Saya hanya membantu mengunggah video, karna saya juga asli orang lumajang," ujar Ica, Sabtu (11/12/2021).
"Agar diliat banyak orang dan berharap ada yang berendah hati menolong saudara-saudara saya yang terdampak musibah, ungkapnya dilansir via TribunWow.com Relawan Membisu Dengar Alasan Ibu-ibu Pengungsi Semeru Minta Mukena
Video ini kemudian mendapat simpati dari banyak netizen.
"YaAllah langsung netesin air mata, nyesek banget!," tulis pemilik akun @Alvingilangprasetyo.
"Merasa tertampar," tulis pemilik akun @ahdarullah.
"Merinding banget," tulis komentar pemilik akun @vibeswithputhree.
"Itulah, kasih sayang ibu sepanjang masa," tulis @predy125.
Sudah seminggu berlalu sejak musibah erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Hingga saat ini diketahui ada 45 korban jiwa dan sembilan orang masih menghilang.
Rumah Korban Erupsi Gunung Semeru Dijarah: Uang 2 juta Hilang
Di lain sisi, penjarahan terhadap harta benda korban erupsi gunung Semeru yang sedang mengungsi terjadi lagi.
Sebagian besar warga lereng mengaku rumahnya diobok-obok pencuri ketika ditinggal mengungsi.
Salah seorang warga yang menjadi korban penjarahan ialah Suprayitno (55).
Uang senilai Rp 2 juta milik mertuanya hilang dicuri.
Bahkan, dua sertifikat rumah dan 3 sertifikat lahan kebunnya nyaris pindah tangan tanpa akad.
"Sertifikat sama uang itu kan disimpan di lemari, uangnya hilang terus 5 sertifikat jatuh berserakan di lantai," kata Suprayitno.
Nasib sama juga dialami Sunarko. Perabotan rumahnya seperti kompor, setrika, gas elpiji hilang dicuri.
"Jendela rumah saya dicongkeli," ujarnya.
Belum lama ini salah seorang pelaku sudah ditangkap warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ketika melakukan aksi penjarahan.
Pelaku bernama Wandi, seorang warga asal Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Saat tertangkap, ia tak luput dari amuk massa.
Modus yang digunakan Wandi saat menjarah yakni memanfaatkan situasi di mana warga sedang sibuk mengevakuasi barang-barangnya.
Kemudian, ia menyamar sebagai salah seorang saudara korban erupsi.
"Dia gak sadar selama tiga hari dia riwa-riwi Kamar Kajang kalau saya amati. Terus ketahuan nyongkel jendela itu saya kepung (tangkap) sama warga," terang Pujiono Ketua RT/RW 05, Dusun Kamar Kajang.
Wandi si pencuri pun diserahkan ke Polres Lumajang. Atas perbuatannya, dia terancam dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.
"Kasus ini masuk dalam kategori pencurian, ancaman paling lama 7 tahun penjara," kata AKP Fajar Bangkit Utomo, Kasat Reskrim Polres Lumajang.
Sementara pantauan di lokasi, setelah banyaknya laporan warga mengaku menjadi korban penjarahan kini semua lokasi desa terdampak bencana dilakukan penjagaan ketat.
Warga dan anggota gabungan dilibatkan di posko penjagaan untuk memastikan hanya korban dan Tim SAR saja yang masuk kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Kondisi Ayu Ting Ting dan Bilqis Khumairah Setelah Pulang Liburan dari New York dan Los Angeles