Berita Tulungagung

KPA Tulungagung Menemukan 5 ODGJ Penyandang HIV/Aids

Lima orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tulungagung diketahui juga mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Aksi memperingati hari AIDS Sedunia 2021 di Kabupaten Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Lima orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tulungagung diketahui juga mengalami gangguan jiwa (ODGJ).

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Tulungagung harus melakukan pendampingan ekstra kepada mereka.

"Jadi mereka mengalami dobel stigma. Selain ODHA, mereka juga ODGJ," terang Sekretaris KPA Tulungagung, Ifada Nur Rohmania, Rabu (1/12/2021).

Baca juga: KPA Tulungagung Genjot Temuan Pasien Baru HIV/AIDS, 3 Tahun Dapat 720 Pasien Baru

Temuan ini bermula saat KPA melakukan asesmen kepada pasien baru.

Ternyata secara kejiwaan mereka tidak nyambung saat diajak bicara.

Ifada yang juga seorang psikolog pun tahu, sosok ODHA yang dihadapinya mengalam masalah kejiwaan.

"Jadi mereka juga harus menjalani double treatment. Selain penanganan HIV, juga penanganan ODGJ," sambungnya.

Sejauh ini ada lima ODHA dengan status ODGJ telah ditemukan KPA Tulungagung.

Dua di antaranya telah meninggal dunia.

Untuk mendampingi mereka, KPA harus bekerja sama dengan Puskesmas yang mengelola ODGJ.

"Kita pastikan obat ODGJ yang ada di Puskesmas terakses oleh mereka. Mereka juga didampingi untuk mengonsumsi ARV (antiretroviral)," tutur Ifada.

ODGJ kerap mengalami masalah karena tidak ada pendamping  minum obat.

Padahal mereka harus rutin minum obat setiap hari agar gejala kejiwaannya tidak muncul.

Selain itu pendamping juga harus memastikan mereka minum ARV, untuk menekan virus HIV agar tidak berkembang.

"Sejauh ini secara nasional temuan ODHA ODGJ ini hanya di Yogyakarta dan Tulungagung," ungkap Ifada.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved