Kebakaran Klenteng Poo An Kiong Kota Blitar, Api Diduga dari Kerusakan yang mengarah di Satu Titik

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya membawa beberapa barang bukti dari lokasi kebakaran Klenteng Poo An Kiong, Jl Merdeka Barat, Kota Blitar, Selasa (23/11/2021). 

Sejumlah barang bukti yang dibawa, yaitu, kabel, abu sisa kebakaran, dan blower. 

Beberapa barang bukti itu akan diuji laboratorium untuk mencari penyebab kebakaran di Klenteng Poo An Kiong, Kota Blitar.

"Kami kumpulkan barang bukti. Beberapa barang bukti seperti kabel, abu sisa kebakaran, dan dua blower kami bawa untuk diuji laboratorium," kata Kabid Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya, Kombes Sodiq Pratomo usai olah TKP di lokasi kebakaran Klenteng Poo An Kiong, Selasa (23/11/2021). 

Sodiq mengatakan, sejumlah barang bukti yang dibawa untuk diuji laboratorium itu ditemukan di sekitar titik awal api muncul di Klenteng Poo An Kiong. 

Dari hasil olah TKP, Tim Labfor memperkirakan titik awal api muncul di ruang utama sembahyang di bagian selatan. 

"Titik awal api diketahui dari tingkat kerusakan yang mengarah di satu titik. Lokasi pertama api muncul dari ruang suci (ruang sembahyang) di bagian selatan," ujarnya.

Dikatakannya, beberapa barang bukti akan diuji laboratorium untuk mengetahui penyebab kebakaran di Klenteng Poo An Kiong. 

Misalnya, dari hasil uji laboratorium abu sisa kebakaran bisa diketahui peristiwa kebakaran itu disengaja atau tidak. 

"Misal dari hasil uji lab abu kami tahu kebakaran itu ada unsur kesengajaan atau tidak. Apakah abu sisa kebakaran ada bensinnya atau tidak," ujarnya. 

Lalu, kata Kombes Sodiq, Labfor juga mengecek barang bukti kabel dari klenteng apakah terjadi korsleting atau tidak.

"Korsleting juga ada dua, korsleting menyebabkan kebakaran atau korsleting akibat kebakaran," katanya. 

Kombes Sodiq belum berani menduga-duga penyebab kebakaran di Klenteng Poo An Kiong. 

Dia masih menunggu hasil uji laboratorium dari beberapa barang bukti untuk menentukan penyebab kebakaran di klenteng.

"Kami belum bisa menduga penyebabnya. Kami menunggu hasil uji lab dulu. Hasil uji lab keluar paling cepat satu minggu," ujarnya.