Istri 21 Tahun Meninggal Setelah Disiram Air Keras Oleh Suami, Dulu Lamaran Sempat Ditolak 3 Kali

Seorang istri berusia 21 tahun meningga setelah disiram air keras oleh suaminya. Luka bakar 99 persen. Dulu lamaran pelaku sempat ditolak 3 kali

Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
Tribun Jabar
Sarah Sesa (21), istri yang disiram air keras oleh suaminya meninggal dunia 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Seorang istri meninggal dunia tak lama setelah disiram air keras oleh suaminya sendiri.

Korban ialah Sarah Sesa (21) wanita berdarah Arab warga Kampung Munjul RT 02/07, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Sementara pelaku juga pria berdarah Arab, AL (29) yang menikahi Sarah secara siri dua bulan lalu.

Baca juga: Atta Halilintar Ungkap Kado Terindah saat Ulang Tahun, Bukan Jam Tangan Rolex atau Alphard

Sarah mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya setelah disiram air keras oleh AL.

Namun sayang, korban meninggal dunia saat akan dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung, Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

Menurut, ketua RW setempat, Endang Sulaeman, warga tak pernah mendengar percekcokan antara korban dan pelaku.

Namun, warga mendadak mendengar Sarah menjerit kesakitan dan meminta tolong hingga menggemparkan warga kampung.

"Itu awalnya korban menjerit kesakitan dan meminta tolong kepada warga. Kemudian tetangga termasuk saya yang tak jauh dari rumahnya juga ikut keluar rumah," katanya.

Setelah warga mendatangi rumah tersebut korban telah tergeletak dengan sekujur tubuhnya melepuh akibat siraman air keras.

Selain itu pelaku yang ketakutan terlihat membawa sepeda motornya dengan kencang untuk melarikan diri karena takut dengan masyarakat yang berhamburan keluar rumah.

"Saya keluar bersama warga lainnya melihat sudah jatuh di lantai, sekujur tubuhnya melepuh. Bahkan pakaiannya sobek-sobek seperti telanjang," ujarnya.

Kemudian Endang bersama warga lainnya cepat menghubungi kepolisian dan pihak desa setempat.

"Saya pun berinisiatif bersama Pak RT menelepon desa untuk mengirimkan ambulans dan membawanya ke rumah sakit dan pihak berwajib untuk melakukan tindakan lebih lanjut," katanya.

Kapolsek Cianjur Kota Kompol A Suprijatna mengatakan, kasus tersebut bukan termasuk KDRT.

"Jadi bukan termasuk KDRT. Ini adalah penganiayaan berat," katanya.

Akibat kejadian tersebut, Sarah mengalami luka bakar 99 persen dan berakhir meninggal dunia.

Ayah tiri korban, Saman (60) dan ibu korban Erawati (48), mengatakan anaknya dikuburkan di Kampung Parigi, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, di tempat pemakaman keluarga.

Di lain sisi, pihak kepolisian mendapat infromasi bahwa pelaku hendak kabur menggunakan pesawat.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi, langsung berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno Hatta.

"Menurut informasi AL akan naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Kami pun berkoordinasi dengan Polres Bandara Soetta untuk memblokir nomor paspornya,

untuk mempermudah pendeteksian identitas dan mengamankan pelaku jika memang berada di kawasan bandara," katanya, di Cianjur, Minggu (21/11/2021).

Setelah mendapat informasi dari Polres Cianjur, pihak Polres Bandara berhasil mendeteksi keberadaan AL saat hendak membeli tiket pesawat.

"Polres bandara langsung mengamankan pelaku dan anggota Polres Cianjur langsung merapat ke bandara untuk membawa pelaku ke Cianjur," katanya.

Kasatreskrim mengatakan, bahwa pelaku saat ini sedang dalam perjalanan dibawa anggota Polres Cianjur.

Baca juga: Sudah Jadi Tersangka, Mantan ART Nirina Zubir Bantah Curi Aset Majikan, Pengacara Ungkap Hal Janggal

Sosok AL dan Sarah, Lamaran Sempat Ditolak 3 Kali

Ketua RW 07 Endang Sulaeman, mengatakan Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.

"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Endang Sulaeman.

Dari penuturan sang ibu, Erawati, suami yang menikahi secara siri Sarah adalah tetangganya saat di Saudi.

Rumahnya hanya berjarak dua rumah dari tempat tinggal ibu Sarah di Saudi.

Menurut Saman, ayah sambung Sara, AL datang sendiri ke Cianjur menghampiri Sarah karena jatuh hati.

Usaha untuk menikahi Sarah tak gampang, AL sudah tiga kali ditolak dan keempat kali baru diterima.

Kepada Sarah AL menjanjikan mobil, villa, dan rumah makan.

Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah di mana suaminya sedikit posesif.

Jika sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah bahkan sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.

"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang.

Warga menyebut suami Sarah ini kurang baik dalam mengendarai motor.

Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.

"Saya melihat sebelum menikah Sarah dibelikan motor," katanya.

Endang mengatakan, selain kurang baik dalam mengendarai motor, suami Sarah juga tidak terlalu lancar dalam memarkirkan mobil.

"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," katanya.

Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.

"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk - angguk," kata Endang.

Ia juga mengatakan, AL juga sempat terlihat bagi-bagi uang untuk anak kecil ketika selesai memarkirkan mobilnya.

Artikel ini dilansir dari TribunJabar.com dengan judul Suami Penyiram Air Keras ke Istri di Cianjur Ditangkap, Akan Beli Tiket di Bandara

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved