Berita Tulungagung

IGD Modern RSUD dr Iskak Tulungagung Raih Penghargaan, Sang Direktur Diganjar Inovator Berprestasi

Instalasi Gawat Darurat Modern mulai tahun 2014, 2015 kami kembangkan dan langsung menjadi top inovator terbaik. Menghasilkan berbagai penghargaan.

Editor: Anas Miftakhudin
Febrianto Ramadani
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo saat menerima penghargaan dalam acara Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik, Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jumat (19/11/2021). 

TRIBUNMATARAMAN.COM I SURABAYA - RSUD dr Iskak Tulungagung dengan inovasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Modern mengantarkan menjadi jawara dalam kategori Outstanding Achievement Public Service Innovation.

Raihan penghargaan juga diberikan kepada Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo.

Ia dinobatkan sebagai Inovator berprestasi.

Dua apresiasi itu diberikan dalam acara Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik, Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jumat (19/11/2021), bersama sejumlah kepala daerah lainnya di Jawa Timur.

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung dr Supriyanto Dharmoredjo SpB FINACS MKes saat Launching Tribunmataraman.com,  Jumat (17/8/2021).
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung dr Supriyanto Dharmoredjo SpB FINACS MKes saat Launching Tribunmataraman.com, Jumat (17/8/2021). (TribunMataraman.com/David Yohanes)

Kepada awak media, dr Supriyanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan sejawat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sudah konsisten dan berdedikasi tinggi demi tumbuh kembangnya organisasi.

"Serta bupati yang tentu saja mendukung penuh kami sehingga menjadi rumah sakit profesional. Kalau rumah sakitnya profesional, maka orang di dalamnya juga kena dampaknya. Sehingga senantiasa bisa melakukan inovasi terhadap perubahan yang bersifat dinamis," ujarnya.

Inovasi ini, lanjut dr Supriyanto, dimulai pada tahun 2015. Sejak satu tahun dirinya menjadi direktur. Banyak hal yang kemudian menjasi pijakan dari inovasi lain. Tak heran kalau rumah sakit tersebut meraih predikat terbaik sedunia dengan New Concept Hospital Management lewat praktek Tele Medicine.

"Misal pada pandemi Covid, tidak perlu membangun rumah sakit lapangan. Karena ruang dan waktu tidak menghalangi seluruh tenaga di dalamnya, untuk memberikan pertolongan kepada pasien. Jadi pasien tidak harus datang. Tentunya, kami selektif mana yang harus ketemu atau cukup dirawat di rumah. Terutama kaum yang rentan," bebernya.

Pada era modern, ia menambahkan, dampak instalasi gawat darurat yang dikembangkan itu memberikan kepastian kepada masyarakat, khususnya ketika mengalami kondisi yang mengancam keselamatan jiwanya maupun anggota keluarganya dan badannya. Sehingga, meminimalisir ruang dan waktu maupun biaya.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bersama Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bersama Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo. (TribunMataraman.com/David Yohanes)

"Instalasi Gawat Darurat Modern mulai tahun 2014, 2015 kami kembangkan dan langsung menjadi top inovator terbaik. Menghasilkan berbagai penghargaan," ucapnya.

"Yang paling puncak ketika mendapat penghargaan rumah sakit terbaik di dunia, International Hospital Federation Congress and World 2019. Karena kepala daerah melindungi dan memfasilitasi agar organisasi perangkat daerahnya merdeka sehingga bisa profesional," lanjutnya.

Kuncinya, lanjut dr Supriyanto, adalah terus konsisten dalam melayani publik.

Supaya tetap terjaga, masyarakat disadarkan akan hak pelayanan kesehatan. Sehingga menjaga kesadaran para nakes harus melayani mereka. Kalau tidak melakukan pelayanan sesuai dengan standarnya, mereka bisa mengambil langkah hukum, melakukan somasi.

Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo Sp.B, FINACS, M.Kes saat Launching Tribunmataraman, Jumat (17/8/2021).
Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo Sp.B, FINACS, M.Kes saat Launching Tribunmataraman, Jumat (17/8/2021). (youtube surya online)

"Peran kepala daerah penting memfasilitasi agar organisasinya lebih profesional. Tentu saja kami mempertahankan capaian ini sambil beradaptasi menghadapi perubahan yang terjadi, harus fleksibel. Tantangan paling berat menanamkan visi misi yang kuat menyadarkan publik akan hak mereka," tuturnya.

"Kami akan terus mengembangkan berbagai inovasi dan terus menjaga capaian keberlanjutan ini. Menanamkan visi misi yang kuat agar lebih profesional," tutupnya. (Febrianto Ramadani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved