Berita Kediri
Seniman Jaranan Demo Kantor Satpol-PP Kota Kediri, Aksi Berubah Jadi Pertunjukan Gratis
Koordinator Aliansi Seniman Kediri menjelaskan, petugas Satpol PP dinilai tidak mengayomi, melindungi pelaku seni dan masyarakat.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUN MATARAMAN.COM I KEDIRI -
Puluhan seniman jaranan Kota Kediri yang tergabung dalam Aliansi Seniman Kediri, menggelar demo untuk menyampaikan aspirasi di depan Kantor Satpol-PP Kota Kediri, Selasa (16/11/2021).
Aksi para seniman ini dilakukan dengan cara menggelar pertunjukan jaranan di depan Kantor Satpol-PP Kota Kediri.
Protes seniman dilakukan karena aparat Satpol PP dinilai arogan dan tidak mengayomi para seniman yang telah terdampak Pandemi Covid 19.
Sejak awal Pandemi Covid, para seniman tidak dapat melakukan aktivitas menyusul pemberlakuan PPKM darurat dan PPKM level 4.
Para seniman yang menggelar pertunjukan jaranan gratis pun menarik perhatian masyarakat yang melihat dari seberang jalan.
Arus lalu lintas terpaksa dialihkan selektif karena separuh badan jalan untuk pertunjukan jaranan.
Koordinator Aliansi Seniman Kediri M Hanif menyampaikan, aksi penyampaian pendapat dilakukan melibatkan puluhan seniman yang terdampak Pandemi Covid.
Selain menggelar pertunjukan jaranan, para seniman juga memasang spanduk dan poster berisi tuntutan di pagar Kantor Satpol-PP Kota Kediri.
Aksi seniman masih berlangsung dan perwakilan pengurus Aliansi Seniman Kediri diterima Ferry Jatmiko, selaku pelaksanaan tugas Kepala Satpol-PP Kota Kediri.
Sementara Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono saat ini masih mengikuti kegiatan diklat di luar kota.
M Hanif, Koordinator Aliansi Seniman Kediri menjelaskan, petugas Satpol PP dinilai tidak mengayomi, melindungi pelaku seni dan masyarakat.
Salah satu korbannya, saat Aliansi Seniman Kediri menggelar simulasi pertunjukan jaranan saat Pandemi terjadi pembiaran petugas yang mengakibatkan kegiatan pertunjukan simulasi dibubarkan Satgas Covid 19 Kota Kediri.
"Petugas Satpol PP yang mestinya bertugas mengatur massa malah tidak datang. Sehingga kegiatan kami dibubarkan," ungkapnya.
Selain M Hanif juga kecewa dengan pimpinan Satpol-PP saat berlangsung dengar pendapat di DPRD Kota Kediri beberapa waktu lalu kurang memanusiakan para seniman.
