Update Covid-19 Jawa Timur Hari ini 2 November 2021 & Data Vaksinasi KPCPEN Rugikan Tulungagung
Beriut update Covid-19 di Jawa Timur hari ini, Selasa 2 November 2021. Dinkes menilai data vaksinasi KCPEN merugikan Kabupaten Tulungagung.
Penulis: Alif Nur Fitri P | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Beriut update Covid-19 di Jawa Timur hari ini, Selasa 2 November 2021.
Simak juga penjelasan Dinkes yang menilai data vaksinasi KCPEN merugikan Kabupaten Tulungagung.
Sementara itu, melansir laman infocovid19.jatimprov.go.id, Jawa Timur mendapat tambahan 38 kasus baru.
Angka tersebut terpantau menurun dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Baca juga: Sosok Kapolsek Eromoko AKP Surono Patut Ditauladani, Dirikan Pesantren untuk Yatim dan Dhuafa
Adapun wilayah dengan penambahan kasus terbanyak yakni Kota Malang (6 kasus baru), Kabupaten Tuban (5 kasus baru) dan Kabupaten Bojonegoro (4 kasus baru).
Penambahan kasus baru juga diimbangi dengan penderita yang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 57 orang dinyatakan terbebas dari virus corona di Jawa Timur.
Tingginya angka kesembuhan membuat kasus aktif menurun sebanyak 20 kasus sehingga menyisakan 413 kasus aktif.
Sedangkan korban meninggal bertambah 1 orang.
Berikut update Covid-19 di Jawa Timur selengkapnya.
Konfirmasi : 398277 +38
Aktif : 413 -20
Sembuh : 368237 +57
Meninggal : 29627 +1
KONFIRMASI BARU (+38)
+6 KOTA MALANG, +5 KAB. TUBAN, +4 KAB. BOJONEGORO, +3 KAB. PROBOLINGGO, +2 KAB. SITUBONDO, +2 KOTA SURABAYA, +2 KAB. LAMONGAN, +2 KAB. PASURUAN, +2 KAB. BONDOWOSO, +1 KAB. SIDOARJO, +1 KAB. PACITAN, +1 KAB. SUMENEP, +1 KAB. BANGKALAN, +1 KAB. SAMPANG, +1 KAB. PONOROGO, +1 KAB. MALANG, +1 KAB. TRENGGALEK, +1 KAB. KEDIRI, +1 KAB. MOJOKERTO,
SEMBUH BARU (+57)
+6 KOTA MALANG, +6 KAB. BOJONEGORO, +5 KAB. PACITAN, +4 KAB. BANYUWANGI, +3 KAB. MADIUN, +3 KAB. MALANG, +3 KAB. JOMBANG, +3 KAB. TUBAN, +2 KAB. SIDOARJO, +2 KOTA SURABAYA, +2 KAB. PROBOLINGGO, +2 KAB. NGAWI, +2 KAB. TRENGGALEK, +2 KAB. KEDIRI, +2 KAB. MOJOKERTO, +1 KAB. SAMPANG, +1 KAB. BLITAR, +1 KOTA PROBOLINGGO, +1 KAB. LAMONGAN, +1 KAB. JEMBER, +1 KOTA BATU, +1 KAB. TULUNGAGUNG, +1 KAB. GRESIK, +1 KAB. LUMAJANG, +1 KOTA MOJOKERTO,
Dinkes Anggap Data Vaksinasi KPCPEN Rugikan Kabupaten Tulungagung
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengeluhkan data capaian vaksinasi di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang lambat berubah.
Data yang ditampilkan lebih rendah dibandingkan data yang sudah diunggah.
Padahal data itu menjadi dasar penetapan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Kalau hari ini kita gagal turun di level dua karena capaian vaksinasi, berarti kita sudah jadi korban aplikasi," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmat, Senin (1/11/2021).
Data dari dashboard KPCPEN, capaian vaksinasi lansia sebanyak 50.331 orang dari 133.574 sasaran atau 37.68 persen.
Sementara data di aplikasi PCare, aplikasi pelaporan vaksinasi, capaian lansia sebanyak 54.498 orang atau 40,8 persen.
Sedangkan data manual Dinkes Kabupaten Tulungagung, capaian vaksinasi lansia sebanyak 62.439 orang atau 46,74 persen.
"Antara PCare dan KPCPEN juga gak sama. Itu yang merugikan kita," tegas dr Kasil.
Lanjutnya, seluruh data manual telah diunggah ke PCare namun belum semua data masuk dalam rekap.
PCare sebenarnya aplikasi milik BPJS Kesehatan, untuk memudahkan input data dari setiap fasilitas kesehatan.
Namun aplikasi ini dipakai untuk input data vaksinasi, karena di saat pandemi virus Corona aplikasi ini yang dianggap paling siap.
Sementara untuk membuat aplikasi baru masih membutuhkan waktu.
PCare setiap hari dibebani input data vaksinasi dari seluruh Indonesia.
Selain itu PCare masih menanggung beban input data BPJS Kesehatan.
"Mungkin traffic-nya setiap hari tinggi, sehingga input datanya lambat. Tapi kalau data KPCPEN beda dengan PCare, kan sebenarnya KPCPEN tinggal ambil data saja dari PCare," keluh Kasil.
Sebenarnya kondisi ini pernah diprotes Dinkes Tulungagung ke pemerintah pusat.
Protes itu dilakukan Dinkes Tulungagung bersama Dinkes kabupaten lain, serta Dinkes Provinsi Jawa Timur.
Hasilnya diketahui KPCPEN bukan dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
"Aplikasi ini bukan dijalankan oleh orang Kemenkes. Protes itu kami lakukan saat capaian di angka 34 persen," ungkap dr Kasil.
Selain itu Dinkes Tulungagung juga mempertanyakan data lansia sebanyak 133.574 orang dari pemerintah pusat.
Sebab data tersebut tidak sesuai dengan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Tulungagung.
Berdasar data Dispendukcapil, jumlah warga dengan rentang usia yang masuk kategori lansia sebanyak 117.000 lebih.
Sehingga data dari pemerintah pusat 16.000 lebih banyak dari data riil Dispendukcapil.
Kondisi ini juga merugikan Kabupaten Tulungagung, karena prosentase capaian vaksinasi lansia lambat naik.
"Kami sudah mempertanyakan data dari pemerintah pusat itu karena beda dengan kondisi riil. Tapi belum ada perubahan, semua masih mengacu pada angka 133.000, bukan 117.000," keluh dr Kasil.
Jika dasar yang dipakai adalah data Dispendukcapil, maka capaian vaksinasi lansia di Kabupaten Tulungagung hampir menyentuh 60 persen.
Meski terjadi perbedaan data yang merugikan, Kasil menegaskan tetap akan menggalakkan vaksinasi.
Targetnya Tulungagung bisa mencapai syarat vaksinasi menuju level 1 PPKM. (David Yohanes)