Berita Gresik

Terobosan Desa Kramat di Gresik, Lokasinya Tengah Tambak Sulap Air Payau Jadi Air Layak Konsumsi

Kepala Desa Kramat, M Fauzi, sejak nenek moyang, airnya memang asin. Karena dikelilingi tambak. Jalan penghubung desa baru bisa dilalui tahun 2001.

Editor: Anas Miftakhudin
Willy Abraham
Ubah air payau menjadi air tawar di Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/10/2021). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | GRESIK - Warga Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik yang lokasinya di tengah tambak, kini bisa menikmati air bersih dan air layak minum.

Desa yang dikenal dengan airnya yang payau, kini sudah tak membeli air tangki untuk konsumsi setiap hari.

Air yang dikelola BUMDes Desa Kramat pun mencari cara, bagaimana memproduksi air payau menjadi air tawar.

Untuk mencari cara ini, Desa Kramat beberapa kali studi banding ke daerah lain hingga diputuskan membeli alat penyuling air.

Ubah air payau menjadi air tawar di Desa Kramat, Kecamatab Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/10/2021).
Ubah air payau menjadi air tawar di Desa Kramat, Kecamatab Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/10/2021). (Willy Abraham)

Untuk menuju Desa Kramat, diapit tambak. Desa tersebut berada di tengah-tengah tambak.

Akhirnya desa setempat membeli alat penyulingan air yang berada di tengah-tengah tambak.

Di dalam bangunan ukuran 3 x 5 meter ditaruh alat bernama Reverse Osmosis atau osmosis terbalik.

RO merupakan air yang dihasilkan dari sistem penyaringan air dengan daya saring tinggi yang tidak hanya mampu menjernihkan air, tetapi juga menyaring molekul besar sehingga menghasilkan air yang aman dikonsumsi.

Selain itu, RO juga mampu menyaring ion dengan lapisan penyaring berteknologi tinggi sehingga menghasilkan air yang tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga murni dan baik bagi kesehatan.

Air diambil dari sumur bor dengan kedalaman 75 meter menggunakan pompa air.

Air bakunya air payau, memiliki kadar garam tinggi TDS-nya sekitar 4.000 part per million (ppm).

Kemudian di suling menjadi air bersih. Dihitung menggunakan TDS meter hanya sekitar 523 ppm.

Air bersih kemudian disuling kembali menjadi air minum TDS-nya sangat rendah 3 ppm.

Artinya air suling dari sumur di Desa Kramat ini sangat layak minum.

Baru sepekan beroperasi, kebutuhan air bersih dan air minum di desa setempat mulai terpenuhi.

Setidaknya warga tidak lagi membeli air tangki yang harganya ratusan ribu. Karena jarak desa Kramat dengan jalan raya Duduksampeyan sejauh 6 kilometer.

Warga pun berbondong-bondong membawa ember, galon air mineral dan sebagainya untuk mendapatkan air bersih yang dikelola BUMDes.

Alat penyulingan air dibeli seharga Rp 75 juta itu mampu memenuhi air bersih sebanyak 1.000 liter per hari.

Azamil warga setempat datang bersama anak laki-lakinya. Membawa galon air mineral untuk isi ulang. Sambil berjalan kaki, kini warga sudah bisa mendapatkan air bersih.

"Alhamdulilah ini terobosan di Desa Kramat, senang sekali karena biasanya di desa ini airnya asin. Alhamdulilah enak, airnya segar tidak kalah dengan air minum yang lain," terangnya.

Ubah air payau menjadi air tawar di Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/10/2021).
Ubah air payau menjadi air tawar di Desa Kramat, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Senin (1/10/2021). (Willy Abraham)

Kepala Desa Kramat, M. Fauzi mengatakan sejak zaman nenek moyang, air di desanya memang asin. Karena dikelilingi tambak. Jalan penghubung desa baru bisa dilalui kendaraan besar sejak tahun 2001 membuat warga memesan air menggunakan tangki.

Kadang ada yang memanfaatkan air hujan dan telaga desa setempat yang kondisi airnya keruh.

"Sejak zaman nenek moyang airnya asin, sekarang dengan ada Bumdes bisa merasakan air tawar. Bisa untuk diminum dipakai mandi dan keprluan rumah tangga," kata dia.

Saat ini warga tidak perlu merogoh kocek alias gratis. Beberapa waktu kemudian akan dikenakan tarif dengan harga yang semurah mungkin. (willy abraham)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved