Remaja yang Tenggelam di Sungai Karena Mencari iPhone 12 Akhirnya Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Tim pencari dan penyelamat akhirnya menemukan remaja yang tenggelam di sungai saat mencari iPhone 12 yang dilempar ke dasar sungai. Tapi sudah wafat.
Reporter: Luhur Pambudi
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - DA (16), remaja yang dikabarkan tenggelam karena tergiur mencari ponsel iPhone 12 yang dibuang di dasar Sungai Ketabang Kali, Genteng, Surabaya, sudah ditemukan, Senin (1/11/2021) pukul 09.35 WIB.
Berdasarkan catatan pihak BPB Linmas Kota Surabaya, korban berinisial DA (16) warga Kalijudan, Mulyorejo, Surabaya.
Komandan Tim Pencarian Basarnas Surabaya Octavino mengungkapkan, tubuh korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Baca juga: Berambisi Temukan HP Apple yang Dibuang, Remaja Tenggelam di Sungai Ketabang Surabaya
Lokasinya, tiga kilometer (Km) ke sisi barat, dari titik dikabarkan tenggelam pada Minggu (31/10/2021) kemarin.
"Ke sisi barat, jadi dia ikuti arus. Posisinya mengambang (antar dasar dan permukaan). Di tengah sungai, bukan di pinggir sungai," katanya di lokasi, Senin (1/11/2021).
Petugas gabungan langsung melakukan proses evakuasi dan membawa jenazah korban ke RS Soewandhi menggunakan mobil ambulan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
"Tidak ada tersangkut benda-benda (dasar sungai). Masih utuh, belum (busuk). Tadi dievakuasi ke kamar mayat RS Soewandhi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, DA tenggelam di sungai Ketabang Kali di Jl Raya Ketabang Kali, kecamatan Genteng, Surabaya, Minggu (31/10/2021).
Menurut kesaksian temannya, DA tenggelam saat berusaha mencari handphone iPhone 12 milik yang pasangan kekasih yang di hari sebelumnya bertengkar sampai kemudian melemparkan ponsel tersebut ke sungai.
Vallent Kudato Tacazily, teman korban mengatakan, dirinya sejak awal merasakan firasat tidak enak dengan rencana korban yang terus bersikukuh mencari ponsel tersebut dengan berenang hingga dasar sungai.
"Nyemplung, saya bilang; aku enggak renang. Korbanya ini minta ayo renang, 'lumayan dapat hp'. Saya sudah melarang tapi ngeyel," kata Vallent.
Semula korban berenang di pinggir sisi selatan bibir sungai untuk mendeteksi kedalaman sungai.
Setelah memastikan bahwa sungai tersebut terbilang dangkal dan arusnya dirasa tidak berbahaya, Vallent mengungkapkan, korban sempat mengajaknya menceburkan diri untuk ikut mencari ponsel.
"Saya ikuti di pinggir-pinggir. dia bilang udah nggak dalam. Tapi feeling saya sudah gak enak. Dia gak mau, tetap renang," jelasnya.