Berita Bangkalan
Dampak Angin Puting Beliung di Bangkalan, 49 Rumah dan 3 Tempat Usaha Rusak
Angin puting beliung di Bangkalan merusak 49 unit bangunan, terdiri dari 19 unit rumah di Kelurahan Pangeranan dan 30 unit rumah di kelurahan Demangan
Reporter : Ahmad Faisol
TRIBUNMATARAMAN.com | BANGKALAN – Dua kelurahan di Kecamatan Kota; Pangeranan dan Demangan menjadi dua kawasan di Bangkalan terdampak paling parah akibat terjangan angin puting beliung, Senin (18/10/2021).
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan sejumlah 49 unit rumah mengalami kerusakan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris mengungkapkan, 49 unit rumah terdampak angin kencang itu terdiri dari 19 unit rumah di Kelurahan Pangeranan dan 30 unit rumah di Kelurahan Demangan.
Baca juga: Kota Bangkalan Diterjang Puting Beliung, Warga Panik dan Atap Rumah Berhamburan
“Sejumlah 19 unit rumah ditambah 3 unit tempat usaha di Kelurahan Pangeranan kondisinya rusak sedang. Sedangkan kodisi 30 unit rumah di Kelurahan Demangan kondisinya rusak ringan dan sedang,” ungkap Rizal kepada Surya.
Selain warga, pembersihan material bangunan terdampak juga dilakukan sejumlah personel gabungan yang melibatkan TRC BPBD Bangkalan, Agen Bencana BPBD Provinsi Jatim, anggota Koramil Kota, anggota Polres Bangkalan, Lurah Pangeranan dan Kemayoran, hingga sejumlah staf Kecamatan Kota.
“Informasi yang kami himpun di dua lokasi, kejadian diawali dengan hujan dengan intensitas deras disusul angin kencang puting beliung pada pukul 11.30 WIB. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa,” jelas Rizal.

Ia memaparkan, peristiwa yang menimpa Kelurahan Pangeranan dan Demangan itu merupakan fenomena di masa pancaroba. Cuaca ekstrem mulai dari hujan disertai petir, angin kencang, hingga hujan es berpotensi besar terjadi selama musim peralihan.
Saat pancaroba, lanjut Rizal, arah angin bertiup sangat bervariasi sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
“Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam,” pungkasnya.