Berita Tulungagung
Hasil Tracing TB di Lapas Tulungagung, Ditemukan 40 Warga Binaan Suspek TB
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan suspek tuberkulosis (TB) sebanyak 40 orang di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menemukan suspek tuberkulosis (TB) sebanyak 40 orang di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung.
Temuan ini didapat saat tracing (pelacakan) berkala yang dilakukan Dinkes terhadap potensi penyebaran TB.
Pelacakan di Lapas Kelas IIB Tulungagung dilakukan kepada 600 warga binaan selama dua hari, 6-7 Oktober 2021.
“Dari hasil pelacakan terhadap 600 orang itu, ditemukan 40 terduga TB,” terang Kasi P2P Dinas Kesehatan Tulungagung, Muhroji, Jumat (8/10/2021).
Muhroji mengungkapkan, sebelumnya pelacakan TB dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Namun karena kondisi pandemi Virus Corona, interval pelacakan ini mengalami perubahan.
Sekitar enam bulan terakhir pelacakan TB di Lapas Kelas IIB Tulungagung belum dilakukan.
“Pelacakan tiga bulan biasanya kami lakukan kepada warga binaan yang baru masuk saja,” sambung Muhroji.
Namun karena lamanya jeda pelacakan, maka kegiatan ini diikuti warga binaan baik yang lama maupun yang baru.
Dari seluruh warga binaan ini akhirnya diketahui, 40 orang di antaranya diduga terjangkit TB.
Mereka yang masuk kategori suspek telah diambil sampel dahaknya untuk diuji kandungannya.
“Tahap yang kami lakukan adalah skrining awal. Selanjutnya sampel dahak akan kami uji di laboratorium,” ujar Muhroji.
Hasil laboratorium baru akan diketahui 3 hingga 4 hari ke depan.
Nantinya akan didapat kepastian, apakah mereka mengidap kuman TB atau tidak.
Jika positif TB, Dinkes akan menggandeng tenaga kesehatan Lapas dan Puskesmas Kedungwaru untuk memantau kesehatan mereka.
“Termasuk memastikan ketersediaan obat TB bagi pada warga binaan yang dinyatakan positif,” tegas Muhroji.
Untuk mencegah penularan sesama penghuni Lapas, nantinya mereka akan ditempatkan di sel terpisah.
Mereka juga diwajibkan minum obat yang sudah disediakan sampai nantinya dinyatakan sembuh. (David Yohanes)