Berita Madiun
Mengintip Budidaya Kantong Semar di Kaki Gunung Wilis Kabupaten Madiun
Sudah dua tahun terakhir, Fatkhul Roin, pemuda asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, membudidayakan tanaman kantong semar. Yuk intip
Reporter: Sofyan Arif Candra
TRIBUNMATARAMAN.com | MADIUN - Bercocok tanam menjadi hobi baru di tengah masyarakat yang memilih mengurangi mobilitas selama Pandemi Covid-19.
Salah satu tanaman yang cukup unik untuk dibudidayakan adalah tanaman karnivora yaitu kantong semar.
Sudah dua tahun terakhir, Fatkhul Roin (24) pemuda asal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun merawat puluhan tanaman pemakan serangga tersebut.
Menurut Roin, merawat berbagai jenis tanaman kantong semar susah-susah gampang.
"Tanaman ini suka cahaya tapi tidak bisa terlalu panas. Harus lembab tapi jangan terlalu banyak air (disiram)," kata Roin, Minggu (3/10/2021).
Di halaman rumahnya, Roin membuat green house mini untuk menyesuaikan kelembaban dan cahaya agar sesuai dengan habitat kantong semar.
"Perawatannya setiap hari disiram saja. Kan penyiramannya ini harus pake air yang rendah mineral misalnya air hujan, atau air minum dalam kemasan yang rendah mineral," lanjut Roin yang berprofesi sebagai montir ini.
Sedangkan untuk pemberian makan serangga berupa ulat Hongkong, Roin hanya melakukannya sebulan sekali.
"Kalau setiap harinya sudah ada semut atau serangga lainnya yang masuk (ke dalam kantong) sendiri," jelasnya.
Menurutnya, serangga merupakan nutrisi tambahan bagi tanaman yang mempunyai nama ilmiah Nepenthes tersebut.
"Kantong semar ini rata-rata didatangkan jauh dari luar pulau, ada juga yang dari Filipina dan Meksiko. Jadi adaptasinya kalau enggak kuat sampai sini bisa mati. Tapi kalau mengerti penanganannya, ya selamat," tambahnya.
Roin menceritakan, awal ia menanam kantong semar karena tertarik dengan bentuk dan cara hidupnya yang berbeda dengan tanaman hias pada umumnya.
"Teringat juga pelajaran saat masih SD, jadi penasaran kayak gimana," celetuk Roin.
Roin lalu mulai membeli beberapa jenis bibit Kantong Semar seharga Rp 50 ribu dari Surabaya.