Wisata Trenggalek
Bendungan Bagong Bakal Lengkapi Dua Spot Destinasi Wisata Trenggalek Setelah Bendungan Tugu
Pembangunan Bendungan Bagong dilakukan dengan membendung Sungai Bagong yang memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km2.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek, bakal memiliki dua spot destinasi wisata bendungan yang bisa dinikmati masyarakat di jalur strategis.
Ini setelah pengisian awal waduk alias impounding di Bendungan Tugu, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek telah dilakukan, Selasa (21/9/2021).
Selain Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek juga memiliki proyek pembangunan bendungan lain yang saat ini prosesnya tengah berjalan. Yakni Bendungan Bagong di Kecamatan Bendungan.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Mohammad Rizal berharap, proses pembangunan Bendungan Bagong bisa berjalan lancar.
Sehingga proses pengisian awal waduk bisa dilaksanakan sesuai target, yakni pada awal 2024.
"Semoga bisa diselesaikan Desember 2023, atau paling lambat awal 2024 bisa di-impounding,” kata Rizal.
Ia berharap, berbagai pihak turut membantu dan mendukung proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Dukungan itu terutama untuk proses pembebasan lahan warga yang hingga kini belum rampung.
“Kami mohon bantuan dan dukungan semua pihak di Kabupaten Trenggalek agar pembangunan Bendungan Bagong bisa berjalan lancar,” sambung Rizal.
Berdasarkan data yang diunggah di laman Kementerian PUPR, Bendungan Bagong diperkirakan memiliki kapasitas tampung 17,40 juta meter kubik.
Desain bangunannya memiliki tinggi puncak 82 meter, panjang 620 meter, dan lebar 12 meter. Sementara luas genangannya 73,45 hektare.
Pembangunan Bendungan Bagong dilakukan dengan membendung Sungai Bagong yang memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 kilometer persegi.
Apabila pembangunan rampung, Bendungan Bagong diperkirakan dapat mengembangkan dan meningkatkan daerah irigasi Bagong dan Pogalan seluas 1.021 hektare (ha).
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan fisik Bendungan Bagong seluas 214,12 ha. Hingga saat ini, proses pembebasan lahan masih belum terselesaikan.
Bendungan ini punya potensi untuk penyediaan air baku sebesar 153 liter/ detik dan reduksi banjir sebesar 18 persen dari inflow.
Sementara soal konstruksi bendungan dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan. Paket I digarap oleh kontraktor PT Abipraya-PT SACNA (KSO).
Sementara paket II dikerjakan oleh kontraktor PT PP-PT Jatiwangi (KSO).
Total anggaran untuk membangun bendungan ini senilai Rp 1,66 triliun.