Berita Tulungagung
Peserta Tes PPPK Tulungagung Wajib Tes Covid-19, Yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Ikut Tes
Para peserta tes PPPK formasi guru di Tulungagung wajib mengikuti tes covid-19. Namun mereka yang positif covid-19 tetap boleh mengikuti tes.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Sekitar 3500 guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Tulungagung akan ikut tes rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Senin (13/9/2021).
Panitia seleksi menggeng Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memastikan kondisi kesehatan setiap peserta.
Anggota Satgas Pengendali Operasional Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Dedi Eka Purnama, mengatakan setiap peserta wajib menjalani rapid test antigen.
“Para peserta dilayani rapid test antigen di Puskesmas di wilayahnya masing-masing. Sudah difasilitasi oleh Dinas Kesehatan,” terang Dedi, Minggu (12/9/2021).
Rapid test antigen Tes dilakukan hari ini, Minggu (12/9/2021), satu hari sebelum pelaksanaan seleksi.
Namun bagi mereka yang hasil tesnya reaktif, tetap akan dilayani untuk ikut tes.
Hanya saja peserta diminta melapor ke panitia penyelenggara, lalu diteruskan panitia lokal.
“Kalau mereka tidak ikut tes kan gagal, haknya jadi hilang. Karena itu mereka tetap bisa ikut tes,”sambung Dedi.
Jika ada peserta yang melapor hasil tes reaktif, maka panitia akan menyediakan ruangan tersendiri.
Peserta akan menjalani tes di bilik isolasi, terpisah dari peserta lainnya.
Panitia juga akan membuatkan jalur khusus, agar peserta yang diduga terkonfirmasi Covid-19 tidak berbaur dengan peserta lain.
“Tanpa menghilangkan hak mereka untuk ikut tes, mereka diminta untuk ikut jalur khusus yang disiapkan. Ini untuk mengantisipasi jangan sampai ada potensi penularan,” tutur Dedi.
Sementara Ketua PGRI Tulungagung, Muhadi, mengaku yakin seluruh formasi akan terisi semuanya.
Sebab antusiasme para GTT untuk ikut rekrutmen PPPK di Tulungagung sangat tinggi.
Terbukti dalam setiap pembekalan yang diadakan PGRI selalu ramai diikuti para calon peserta.
“Kami sudah mengadakan 10 kali bimbingan. Semuanya diikuti calon peserta tes dengan antusias,” tutur Muhadi.
PGRI juga banyak memberikan soal-soal pelatihan untuk para GTT yang akan ikut tes PPPK.
Karena itu Muhadi yakin tidak ada formasi yang dikembalikan.
Dari segi usia, peserta ujian 50 persen usia di bawah 40 tahun dan 50 persen di atas 40 tahun.
“Bahkan ada yang usia 54 tahun yang ikut tes. Jadi masa pengabdiannya sisa 4-5 tahun,” pungkas Muhadi.
Ada 846 formasi guru PPPK tingkat SD, SMP, SMA/SMK yang diperebutkan para peserta.
Panitia menyiapkan lima sekolah untuk lokasi tes, yaitu SMKN 1 Boyolangu, SMKN 2 Boyolangu, SMKN 3 Boyolangu, SMAN 1 Kedungwaru, dan SMAN 1 Ngunut.