Lipsus Koperasi Merah Putih
Koperasi Merah Putih di 46 Kelurahan, Pemkot Kediri Dorong Transformasi Menuju Ekonomi Mandiri
Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh kelurahan
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Sri Wahyuni
Ringkasan Berita:
- Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan.
- Dari total 46 kelurahan, seluruhnya kini telah memiliki KMP yang berbadan hukum dan siap beroperasi.
TRIBUNMATARAMAN.COM I KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri terus berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh kelurahan.
Dari total 46 kelurahan, seluruhnya kini telah memiliki KMP yang berbadan hukum dan siap beroperasi.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat basis ekonomi masyarakat berbasis komunitas lokal.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja (Dinkop UMTK) Kota Kediri, Eko Lukmono, menjelaskan bahwa saat ini seluruh koperasi Merah Putih telah terdaftar secara administratif dan memiliki legalitas resmi.
"Alhamdulillah, semua 46 kelurahan di Kota Kediri sudah memiliki Koperasi Merah Putih yang berbadan hukum. Ini menjadi pijakan awal yang kuat untuk tumbuh secara mandiri dan berkelanjutan," katanya, Kamis (30/10/2025).
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Kediri akan menggandeng perguruan tinggi serta stakeholder terkait untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pengurus koperasi.
"Kami ingin menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi agar para pengurus koperasi mendapat pemahaman yang lebih luas tentang manajemen modern, pelayanan publik, dan penguatan ekonomi lokal," ungkap Eko.
Pelatihan tersebut melibatkan tiga pengurus dari setiap koperasi, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara.
"Nanti tiga orang dari masing-masing koperasi akan kami libatkan. Fokusnya adalah mengubah mindset pengurus agar koperasi tidak hanya berorientasi pada simpan pinjam, tetapi juga menjadi gerai kebutuhan sehari-hari masyarakat dan bisa terus berkembang," jelasnya.
Selain pelatihan, Eko menyebut ada instruksi dari Kementerian Koperasi agar dilakukan pendataan aset pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan gerai koperasi di masing-masing kelurahan.
Pihaknya mengaku sedang memetakan aset Pemkot yang bisa digunakan untuk mendukung operasional koperasi Merah Putih. Harapannya, gerai tersebut bisa menjadi pusat aktivitas ekonomi warga sekaligus memperkuat distribusi produk lokal.
Baca juga: Arumi Bachsin Dorong Dekranasda dan PKK Kediri Jadi Penggerak UMKM Digital dan Kreativitas Batik
Untuk yang sudah berjalan, Eko mencontohkan Koperasi Merah Putih Kelurahan Ngronggo yang sudah lebih dulu menunjukkan kemandirian tanpa bantuan modal pemerintah.
"Koperasi Ngronggo ini menarik, karena bisa eksis dengan memanfaatkan kekuatan lokal, dukungan kelurahan, dan kolaborasi dengan karang taruna. Artinya, kemandirian itu sangat mungkin tercapai tanpa menunggu bantuan besar," tutur Eko.
Namun, di sisi lain, Eko mengakui masih ada tantangan dalam hal permodalan dan pemahaman fungsi koperasi.
"Sebagian pengurus terbentuk secara instan dan masih berharap pada bantuan modal dari pemerintah. Padahal, koperasi ini diharapkan tumbuh dari kekuatan komunitas, bukan hanya dari subsidi," paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa mekanisme pendanaan untuk koperasi kelurahan berbeda dengan koperasi desa.
"Kalau di desa ada dana desa yang bisa digunakan sebagai modal awal, sementara di kelurahan tidak ada. Karena itu, Pemkot Kediri menjajaki kemungkinan pemanfaatan aset daerah atau Dana Alokasi Umum sebagai bentuk dukungan kebijakan," terang Eko.
Dinkop UMTK juga tengah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder, untuk membuka peluang kerja sama distribusi dan digitalisasi koperasi.
"Kami ingin KMP di Kediri menjadi lembaga yang adaptif terhadap perkembangan zaman, mampu melayani masyarakat dengan efisien, dan tetap berpijak pada semangat gotong royong,"ujarnya.
Melalui langkah-langkah ini, Pemerintah Kota Kediri berharap koperasi Merah Putih tidak hanya menjadi simbol gerakan ekonomi nasional, tetapi benar-benar menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang produktif dan mandiri.
(Luthfi Husnika/TribunMataraman.com)
Editor : Sri Wahyunik
Lipsus Koperasi Merah Putih
Liputan Khusus
Koperasi Merah Putih
Pemerintah Kota Kediri
Kota Kediri
Pemkot Kediri
tribunmataraman.com
| Liputan Khusus, KKMP Sukorejo Kota Blitar Jadi Penyuplai Bahan Baku Dapur MBG |
|
|---|
| Pemkot Blitar Fasilitasi KKMP Jalin Kerja Sama dengan Luar Daerah |
|
|---|
| KDMP Ngoran Kolaborasi Bareng BUMDes Kembangkan Budidaya Ikan Konsumsi |
|
|---|
| SDM Jadi Kendala Percepatan Operasional Koperasi Merah Putih di Kabupaten Blitar |
|
|---|
| Ekonomi Gotong Royong, Bupati Trenggalek Mas Ipin Dorong Koperasi Merah Putih Kerjasama Multipihak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Peninjauan-Koperasi-Merah-Putih-di-Kota-kediri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.