Perusahaan Menahan Ijazah Karyawan

Datang ke Perusahaan yang Menahan Ijazah Karyawan, Wamenaker Immanuel Ebenezer Merasa Tak Dihargai

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIDAK - Wamenaker Immanuel Ebenezer ditemani Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat tiba mendatangi UD Sentoso Seal, penyedia spare part kendaraan di Kawasan Industri Margomulyo Surabaya, Kamis (17/4/2025)

TRIBUNMATARAMAN.COM | SURABAYA - Upaya Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) RI, Immanuel Ebenezer untuk mengakhiri polemik penahanan ijazah di perusahaan milik Jan Hwa Diana tak membuahkan hasil.

Noel, panggilan Immanuel Ebenezer, merasa tak dihargai saat datang ke perusahaan tersebut. 

Dia merasa, Diana, pemilik UD Sentoso Seal, tidak kooperatif.

Baca juga: Wamenaker Immanuel Ebenezer Tiba di Perusahaan yang Menahan Ijazah Karyawan di Surabaya

Tanda-tanda tidak kooperatif Diana itu sudah dirasakan saat Wamenaker tiba di perusahaan bersama wakil wali kota Surabaya, Armuji. 

Begitu tiba, Diana sang pucuk pimpinan perusahaan tidak tampak menyambut pejabat negara itu.

Immanuel dan Cak Ji perlu waktu dan menunggu untuk masuk. Itupun tidak melalui pintu utama.

Diana juga tidak tampak menyambut. Petugas dan staf Diana membukakan pintu. Mereka lantas mengantarkan perwakilan pemerintah itu di salah satu lorong.

Dengan tetap berdiri, Diana bersama suaminya baru menemani Wamenaker.

Setelah beberapa saat keliling di sejumlah lorong, mereka bertemu untuk mengklarifikasi soal penahanan ijazah.

Khusus untuk klarifikasi ini hadir pula Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Lutfi Sulistiyawan.

"Tidak kooperatif. Kita sebagai (representasi) negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai," kata Noel. 

Dalam pertemuan dengan Diana dan manejemen, Wamenaker melihat ada yang janggal dan ditutup-tutupi. Diana dianggap selalu berkelit. Mengaku tidak kenal karyawan dan sebagainya.

Immanuel meminta polemik ini menjadi pelajaran bagi industrial yang lain agar jangan menahan ijazah.

"Menahan ijazah itu pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi. Pemerintahan Prabowo tak boleh menyakiti rakyat," katanya.

Noel pun memilih menyerahkan permasalahan ini pada penegak hukum. 

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari Diana. 

(faiq nuraini/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer