Program Makan Bergizi Gratis

Dandim Jember Sebut Butuh 157 Dapur Sehat Untuk Laksanakan Program Makan Bergizi Gratis di Jember

Editor: eben haezer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Dapur Sehat untuk Makan Bergizi Gratis di Markas Koramil 0824/01 Patrang Jember.

TRIBUNMATARAMAN.COM |  JEMBER- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jember, Jawa Timur belum siap melaksanakan program makan siang gratis bagi siswa, Senin (6/1/2025).

Padahal, Badan Gizi Nasional telah menetapkan pelaksanaan program prioritas tersebut pada hari ini di seluruh sekolah Se-Indonesia.

Terlihat, Dapur Sehat SPPG yang berada di Markas Koramil 0824/01 Patrang Jember  tidak ada aktivitas pendistribusian makanan apapun untuk anak sekolah.

Baca juga: Ini Menu Program Makan Bergizi Gratis Dari TNI AU di SDN 1 Tamanharjo Singosari Malang

Di bangunan dapur sehat seluas 20x20 meter persegi tersebut hanya ada beberapa prajurit TNI sibuk mengotak atik beberapa kelengkapan material dapur.

Komandan Kodim (Dandim) 0824 Jember, Letkol Arm Indra Andriansyah mengatakan, berdasarkan keterangan kepala dapur sehat, beberapa fasilitas pengunjung program makan bergizi gratis bagi siswa belum siap dioperasionalkan.

"Permintaan dari BGN (Badan Gizi Nasional) tidak perlu dipaksakan, kalau memang belum siap. Karena terdapat beberapa hal teknis yang tidak bisa kami sampaikan," ujarnya.

Menurutnya, baru ada 1 titik dapur sehat untuk melaksanakan program nasional Presiden Prabowo Subianto itu di Jember. Hal itu sebagai percontohan pelaksanaan makan bergizi gratis bagi anak sekolah.

"Baru satu dapur sehat, kami tinggal mengoperasionalkan. Insyallah tanggal 13 Januari sudah mulai beroperasi," ucap Indra.

Indra mengatakan, satu dapur sehat tersebut kapasitasnya hanya cukup menampung 3 ribu porsi makanan bergizi bagi anak sekolah.

Sementara berdasarkan hasil kajian sementara, di Jember diperlukan 157 dapur sehat untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis bagi seluruh anak sekolah.

"Dan itu bervariasi jumlahnya di setiap kecamatan, disesuaikan dengan jumlah siswa di masing-masing kecamatan," imbuh Indra.

Indra mengatakan, setiap dapur sehat terdapat 50 personel, mulai dari kepala dapur hingga ahli gizi hingga tenaga angkutan untuk menghitung belanja makanan.

"Serta tenaga penyiapan bahan makanan, tenaga masak, tenaga pemorsian, pengemasan, pendistribusian hingga tenaga pencuci alat makan," tuturnya. 

Indra mengatakan, satu porsi makan bergizi gratis butuh Rp 10 ribu sesuai pengunjuk Badan Gizi Nasional (BGN), dengan komposisi seimbang.

"Dengan lauk pauk komplit, dan ada ahli gizi yang menakar makanan untuk setiap siswa," imbuhnya.

(imam nawawi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer