TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Jembatan Semampir Kota Kediri ditutup total selama sepekan, mulai hari ini (21/10/2924) hingga Minggu (27/10/2024) mendatang.
Penutupan ini dilakukan untuk keperluan uji pembebanan jembatan, yang bertujuan memastikan keamanan dan ketahanan jembatan dalam menahan beban kendaraan.
Penutupan ini berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik roda dua, roda empat, hingga kendaraan umum.
Baca juga: Dianggap Tak Aman, Jembatan Semampir Kota Kediri Akan Dibangun Ulang Maret 2025
Kanit Turjawali Satlantas Polres Kediri Kota, Iptu Murnianto mengatakan penutupan hari ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.
"Kami sudah memasang water barrier di bagian barat dan timur jembatan Semampir sebagai tanda penutupan akses jalan. Penutupan ini berlaku untuk semua jenis kendaraan," kata Iptu Murnianto.
Iptu Murnianto menjelaskan, pengalihan arus lalu lintas telah diatur oleh pihak kepolisian. Kendaraan dari arah Surabaya menuju Tulungagung akan dialihkan melalui Jalan Mayor Bismo.
"Kendaraan besar, termasuk truk dan bus, diarahkan melalui jalur alternatif. Jadi dari arah Surabaya yang biasanya berbelok ke Jembatan Semampir, akan diarahkan lurus melalui Jalan Mayor Bismo," tambah Murnianto.
Sementara itu, untuk kendaraan umum seperti bus yang datang dari Tulungagung menuju Surabaya, pengalihan dilakukan melalui simpang empat alun-alun ke arah Jalan PB Sudirman. Bus kemudian melanjutkan perjalanan melalui Jalan Yos Sudarso dan Jalan Mayor Bismo menuju Papar dan luar kota.
Iptu Murnianto juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi pengalihan arus yang sudah ditentukan. "Kami berharap pengguna jalan bisa mengikuti arahan dan rambu-rambu yang telah dipasang, demi kelancaran dan keselamatan bersama," jelasnya.
Berikut pengalihan arus lalu lintas:
Bus dari Surabaya menuju Tulungagung dialihkan melewati Jalan Mayor Bismo, lalu berlanjut ke Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Letjen Suprapto. Setelah itu, bus akan berbelok di lampu merah terminal lama menuju alun-alun, lalu melewati Jalan Semeru, masuk ke terminal Tamanan, dan kembali lagi ke simpang empat alun-alun untuk kemudian berbelok ke Jalan Urip Sumoharjo.
Sementara itu, rute bus dari Tulungagung ke Surabaya melewati simpang tiga Jetis, kemudian Jalan Perintis Kemerdekaan, dan di simpang empat Bence belok kiri menuju lampu merah terminal lama. Dari sana, bus melanjutkan ke Jalan Letjen S. Parman, kemudian lurus di simpang empat alun-alun ke arah Bandar Ngalim, masuk ke terminal Tamanan, lalu kembali lagi ke simpang empat alun-alun dan berbelok ke Jalan PB Sudirman. Bus kemudian melanjutkan perjalanan melalui Jalan Yos Sudarso dan Jalan Mayor Bismo menuju Papar dan luar kota.
Khusus untuk kendaraan besar, seperti truk roda enam ke atas, setelah mencapai lampu merah terminal lama, mereka diarahkan untuk terus lurus hingga ke traffic light RS Baptis, lalu belok kanan melewati kawasan Pesantren dan menuju Simpang Lima Gumul (SLG).
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer