TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Pemkot Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), melaksanakan kegiatan trauma healing di MTs Al Falah Manisrenggo, Kota Kediri.
Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya pemulihan kesehatan mental bagi teman-teman korban yang secara mental terdampak peristiwa pembunuhan kakak beradik di Kelurahan Manisrenggo beberapa waktu lalu.
Acara ini melibatkan psikolog profesional dan difokuskan pada siswa kelas VIII, teman sekelas korban BL yang juga bersekolah di sana.
Baca juga: Banyak Luka Bacok di Kepala Kakak Beradik di Manisrenggo Kediri yang Diduga Dihabisi Sang Ibu
Arief Cholisudin, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, menyatakan bahwa kegiatan trauma healing ini bertujuan untuk memperkuat pemulihan psikis anak serta memberikan penghargaan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak.
"Penting bagi siswa untuk mengatasi memori terkait korban BL dan peristiwa yang menimpa rekan satu sekolahnya tersebut. Pemkot Kediri hadir untuk mendampingi mereka agar dapat mengelola kenangan tersebut," kata Cholis, Selasa (10/9/2024).
Cholis mengatakan, program trauma healing mencakup berbagai aktivitas, seperti konseling oleh psikolog klinis, sosialisasi dan edukasi tentang trauma healing, serta parenting trauma healing. Pemkot Kediri juga berkolaborasi dengan psikolog dari IAIN Kota Kediri dan Forum Anak Kota Kediri dalam penanganan ini.
Cholis menambahkan bahwa upaya trauma healing ini tidak hanya terbatas pada siswa MTs Al Falah, tetapi juga mencakup siswa MI Miftahul Falah, keluarga korban, warga sekitar TKP, serta orang tua dan siswa dari PAUD dan RA di lokasi berdekatan. Setelah kegiatan, Pemkot Kediri akan memantau kondisi lingkungan untuk memastikan keberlangsungan dukungan yang diperlukan.
"Jika terdapat masalah di lingkungan, kami akan segera menindaklanjutinya," tegas Cholis.
Dia berharap melalui inisiatif ini, masyarakat dapat mengatasi trauma dan memperoleh pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi situasi apapun di masa depan.
Tatik Imadus Sa’adati, seorang praktisi memberikan apresiasi kepada Pemkot Kediri atas respons cepat dan komprehensifnya. Tatik menjelaskan bahwa metode trauma healing melibatkan pengisian kuesioner, diskusi dengan siswa, pengenalan stres, serta kegiatan fisik seperti senam otak.
"Jika ada yang mengalami trauma berat, kami akan memberikan pendampingan lebih lanjut," terang Tatik.
Sementara itu, Alecia Setya Salsabila, Ketua Forum Anak Kota Kediri, menambahkan bahwa Forum Anak berperan sebagai konselor sebaya bagi teman korban.
"Kami berusaha menguatkan mereka dan memberikan motivasi serta membantu orang dewasa dalam menindaklanjuti perasaan anak-anak," katanya.
Forum Anak juga mengadakan Forum Group Discussion (FGD) untuk mendengarkan pengalaman teman-teman korban. Jika ada anak yang membutuhkan dukungan lebih lanjut, Forum Anak siap memberikan pendampingan baik secara langsung maupun melalui pesan WhatsApp.
Jadwal kegiatan trauma healing pasca peristiwa pembunuhan anak di Manisrenggo adalah sebagai berikut: 5-30 September 2024 untuk keluarga korban, 9 September 2024 untuk siswa kelas VIII MTs Al Falah Manisrenggo, 9 September 2024 untuk warga sekitar TKP, 10 September 2024 untuk siswa MI Al Falah Manisrenggo, dan 11 September 2024 untuk orang tua dan siswa PAUD serta RA di dekat TKP.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer